EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha memprioritaskan keselamatan dan keberlangsungan ekonomi masyarakat sektor usaha mikro informal atas ancaman perlambatan ekonomi imbas pandemi Virus Corona (COVID-19).
Pendiri dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, mitra Amartha merupakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, di mana secara historikal sektor ini terbukti tangguh dan tidak terpengaruh dengan krisis ekonomi dunia. "Hal ini tercermin dari meningkatnya rata-rata plafon per pinjaman yang disalurkan kepada Mitra Amartha di setiap pekannya hingga saat ini,” ucap dia.
Amartha pun melakukan pememantauan situasi dan perkembangan COVID-19 secara cermat dan melakukan berbagai tindakan pencegahan guna memastikan pendananan dan usaha Mitra Amartha tidak terdampak. Beberapa upaya yang dilakukan Amartha adalah:
1. Memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) Social Distancing
Dalam Pertemuan Majelis tidak diperbolehkan untuk kontak fisik secara langsung baik kepada sesama Mitra maupun Petugas Lapangan Amartha, serta menjaga jarak kontak fisik minimal 1 meter dan mengganti berjabat tangan dengan Salam Namaste.
2. Memberlakukan Sistem Titip Bayar
Melarang Mitra Amartha untuk hadir di Pertemuan Majelis bagi yang sedang sakit atau menunjukkan ciri-ciri penderita COVID-19. Pembayaran angsuran dapat dilakukan dengan menitipkan angsuran pembayaran kepada Ketua Majelis.
3. Edukasi Mitra Amartha
Amartha telah memberikan sosialisasi mengenai perkembangan COVID-19 dan edukasi gerakan pola hidup sehat, hygiene training yang meliputi langkah-langkah menjaga kebersihan diri dan kebersihan tempat usaha.
4. Menghentikan Perjalanan Dinas dan Village Tour
Memutus rantai penularan COVID-19, dengan memberhentikan seluruh kegiatan perjalanan dinas antar wilayah dari Tim Pusat dan Tim Cabang, serta kunjungan desa atau Village Tour dari Pendana Amartha ke seluruh wilayah Mitra. Serta memberlakukan sistem Bekerja Dari Rumah secara bergiliran kepada Tim Amartha.
“Kami melihat tingginya semangat Mitra Amartha untuk menjalankan usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka dalam situasi saat ini. Amartha pun berupaya untuk terus memberikan layanan pendanaan yang optimal dengan pemanfaatan teknologi untuk mengurangi kontak secara langsung antara petugas lapangan Amartha dengan Mitra”, kata pria yang akrab disapa Taufan.
Amartha merupakan pionir teknologi finansial (tekfin) peer to peer lending (p2p lending) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Selain memberikan akses keuangan dan pendanaan usaha, Amartha memberikan pelatihan dan pendampingan usaha dalam setiap Pertemuan Majelis di tiap pekannya. Lebih dari Rp 2,2 triliun modal usaha dari pendana telah Amartha salurkan kepada lebih dari 470 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat terutama Pendana Amartha yang tidak henti memberikan dukungan pada kemajuan sektor usaha mikro informal dalam situasi yang sulit saat ini. Untuk meningkatkan kenyamanan dan memberikan rasa aman dalam memberikan pendanaan bersama Amartha, para Pendana dapat menggunakan opsi layanan produk asuransi kredit dalam platform Amartha”, tambah Taufan.