EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusinya mencapai 61 persen.
Sebanyak 97 persen tenaga kerja di Tanah Air pun diserap oleh UMKM. Hanya saja, kata dia, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi para pelaku usaha tersebut.
Di antaranya, UMKM masih didominasi pelaku usaha mikro. "Sebanyak 96,6 persen UMKM merupakan pelaku mikro dan informal, juga belum masuk rantai global," ujar Teten dalam Online Talkshow Kolaborasi Untuk Negeri bertema 'Menguatkan Ekonomi, Memberdayakan Rakyat' yang digelar Republika, Kamis (22/9).
Tantangan lain, lanjutnya, yakni masih banyak UMKM belum melakukan digitalisasi. Ia menuturkan, riset McKinsey memaparkan, beberapa cara agar bisa tangguh di tengah pandemi.
Cara tersebut meliputi, memiliki kemampuan digital, Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, serta kreativitas dan inovasi. "Pemerintah juga terus mendorong pelaku UMKM melakukan digitalisasi, saat ini sudah sebanyak 19,95 juta UMKM yang masuk ekosistem digital," kata dia.
Pemerintah, sambungnya, terus berusaha pula menciptakan ekosistem usaha yang baik. Ditargetkan, jumlah wirausaha baru tahun ini mencapai satu juta.
"Pemerintah pun mempermudah akses pembiayaan. Rasio kredit bagi UMKM ditargetkan menembus 30 persen lebih pada 2024," tuturnya.
Teten mengatakan, Bank Dunia sudah mengingatkan Indonesia agar menyiapkan pekerjaan skala menengah. UMKM sendiri menurutnya memiliki inovasi, teknologi, dan berdaya saing, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan lebih luas.
Pada kesempatan itu, dirinya mengapresiasi Republika yang sudah menjadi media bagi seluruh pemangku kepentinga. Teten turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-27 tahun kepada Republika. "Semoga semakin matang dalam mewartakan informasi terpercaya," ujar dia.