EKBIS.CO, JAKARTA -- JAKARTA -- Seorang pejabat Kementerian Perindustrian telah menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (23/3). Biro Humas Kemenperin menyampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto meninggal pada Senin malam pukul 21.30 di Jakarta.
"Telah meninggal dunia Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin Bapak Harjanto pada hari ini, Senin, 23 Maret 2020 pukul 21.30 WIB di Jakarta, kami mohon doa agar dosa-dosanya diampuni dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT," kata Biro Humas dalam keterangan singkat.
Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Beliau kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta.
“Kami merasa sangat sedih dan kehilangan, sebab almarhum merupakan sosok yang pekerja keras dan disiplin. Mari kita doakan bersama, semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan. Amin,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, melalui siaran pers, Selasa, (24/3).
Menperin memberikan apresiasi terhadap dedikasi almarhum selama meniti karir di Kemenperin. “Selama ini saya mengenal almarhum, beliau adalah orang yang baik, cerdas, dan rendah hati. Saya juga mengapresiasi terhadap pengabdiannya di Kemenperin,” tutur dia.
Almarhum yang lahir di Bandung, 21 Juni 1961, mengawali kariernya di Kemenperin sejak 1987. Ia pernah menjadi Atase Perindustrian pada KBRI Brussel, kemudian Direktur Kerja Sama Industri Interasional Wilayah I dan Multilateral, dan posisinya naik sebagai Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur (eselon I) pada 2014.
Selama mengemban tugas di bangku eselon I, almarhum sempat menduduki jabatan Dirjen Indutri Kimia, Tekstil dan Aneka pada 2015. Lalu Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional pada 2016, serta terakhir Dirjen ILMATE sejak 2017.
Melalui pengabdiannya tersebut, Harjanto mendapat penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun pada 2016) dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun pada 2018. Pria lulusan Sarjana Teknik Metalurgi Universitas Indonesia pada 1986 ini meraih gelar Magister Mechinical Engineering dari KEIO University, Jepang pada 1992.