Kamis 26 Mar 2020 11:24 WIB

Rupiah Menguat Seiring Stimulus Pemerintah AS

Persetujuan stimulus pemerintah AS akan memicu penguatan harga aset berisiko.

Red: Friska Yolandha
Petugas menata mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hingga pukul 18.00 WIB nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah ke posisi Rp 15.712 per dollar AS yang disebabkan sentimen negatif pandemik COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Petugas menata mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hingga pukul 18.00 WIB nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah ke posisi Rp 15.712 per dollar AS yang disebabkan sentimen negatif pandemik COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (26/3) pagi bergerak menguat. Penguatan ini seiring stimulus besar-besaran dari pemerintah AS di tengah wabah Virus Corona baru atau Covid-19 yang juga menghantam Negeri Paman Sam tersebut.

Pada pukul 09.46 WIB, rupiah bergerak menguat 207 poin atau 1,26 persen menjadi Rp 16.293 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.500 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis, mengatakan pasar keuangan masih menunggu berita baik persetujuan stimulus pemerintah AS yang belum disepakati di Kongres AS.

Baca Juga

"Bila disetujui, ini akan memicu penguatan harga aset berisiko hari ini, termasuk rupiah," ujar Ariston.

Sementara itu, pasar keuangan masih mengkhawatirkan penyebaran wabah COVID-19 yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Ini diprediksi bisa menekan kembali pergerakan harga aset berisiko hari ini.

"Rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah Rp 16.300, dengan potensi resisten di Rp 16.575 per dolar AS hari ini," kata Ariston.

Senat AS diperkirakan akan menyetujui paket stimulus dua triliun dolar AS pada Rabu malam waktu setempat, untuk mengurangi dampak ekonomi dari COVID-19, setelah berhari-hari negosiasi yang keras antara Partai Republik dan Demokrat.

Para pemimpin Gedung Putih dan Senat mencapai kesepakatan pada Rabu pagi mengenai paket stimulus besar-besaran, yang bertujuan melindungi ekonomi dari dampak yang berkembang dari wabah COVID-19.

Jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 60.000 kasus pada pukul 14.30 Waktu Bagian Timur AS pada Rabu (19.30 GMT), menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement