EKBIS.CO, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero) mengeluarkan kebijakan terkait sistem reservasi dengan membuat daftar prioritas dalam pembelian tiket. Kepala Kesekretariatan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan saat ini pembatasan pembelian tiket kapal dilakukan di tengah kondisi pandemi virus corona atau Covid-19.
"Pembatasan jumlah kursi maksimal 80 persen untuk memberikan ruang batasan jarak antar penumpang sehingga penyebaran Covid-19 dapat dicegah," kata Yahya, Senin (30/3).
Yahya menegaskan Pelni selalu mengutamakan keselamatan, kesehatan, serta kenyamanan penumpang. Dia menambahkan, saat ini Pelni juga menganjurkan penumpang untuk lebih selektif dan berhati-hati saat akan melakukan perjalanan di tengah kondisi penyebaran Covid-19.
"Melihat situasi yang terjadi saat ini, manajemen akan memprioritaskan pembelian tiket bagi petugas yang terkait dengan aktivitas logistik, kesehatan, dan kemamanan," ujar Yahya.
Selain itu, Yahya memastikan Pelni juga tidak akan menjalankan kegiatan mudik bersama BUMN pada tahun ini. Hal tersebut sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN perihal pembatalan program mudik gratis bareng BUMN.
"Kami akan secara aktif mengkampanyekan kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 melalui laman sosial media terutama untuk penumpang kapal pelni," ungkap Yahya.
Dia menegaskan, Pelni mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait pembatasan aktivitas berpergian masyarakat. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengendalikan rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia dan diharapakan penyebaran virus dapat segera terhenti.
Sebagai bentuk antisipasi, Yahya mengatakan, Pelni sudah menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. Selain itu juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan penjarakan fisik (physical distancing) bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh satu meter.
"Selain itu kami telah sediakan hand sanitizer di setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, memberikan masker bagi penumpang yang sakit ditengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam," kata Yahya menjelaskan.