EKBIS.CO, GARUT -- Perusahaan minuman Eptilu menyiapkan produk olahan vitamin C untuk kebutuhan tenaga medis di seluruh RSUD Kabupaten Garut, Jawa Barat. Persediaan ini dilakukan Eptilu untuk mendukung kebugaran dan daya tahan tubuh Tenga medis selama berjuang melawan Covid 19.
Founder sekaligus pendiri Eptilu, Rizal Fareza (29), mengatakan, sejauh ini RSUD sudah memesan 600 botol produk olahan lemon vitamin C untuk kebutuhan dokter, perawat dan relawan Covid 19. Selama pemesanan, Eptilu bekerjasama dengan produsen sirup lemon lokal lainya, Rizky Food.
"Kerjasama ini berhasil memberdayakan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Sawargi Garut dengan penghasilan yang cukup menjanjikan. Namun disisi lain, intinya kami ingin para tenaga medis tetap sehat untuk berjuang melawan wabah Covid 19," katanya.
Menurut Rizal, produk olahan Eftilu sangat cocok untuk menambah imunitas tubuh karena mengandung booster yang memiliki sumber vitamin C yang sangat tinggi. Minuman ini diharapkan menjadi pelopor kesehatan di wilayah Jawa Barat. Rizal juga berharap melalui produk olahannya sektor perkebunan jeruk lemon di Kabupaten Garut mampu digenjot secara signifikan.
"Sehingga para petani buah lemon dan jeruk di Garut terus berproduksi dan produsen minuman lemon lokal dapat berkembang memberdayakan kelompok wanita tani. Lebih dari itu, kami berharap para relawan dan tenaga medis mampu memperoleh asupan minuman vit C buah lemon sebagai penjaga imun mereka," katanya.
Rizal adalah Duta Petani Milenial (DPM) Sigap Corona yang bertugas membantu menyediakan kebutuhan pangan berkelanjutan ditengah menjangkitnya wabah Covid 19. Perusahaan Eftilu (Fresh From Farm) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang olahan vitamin C di Kabupaten Garut.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo mengatakan bahwa keberadaan DPM merupakan bukti kuat sektor pertanian adalah sektor penting dalam menghadapi berbagai ancaman krisis, termasuk pandemi covid-19. Melalui pertanian, kata Syahrul, Indonesia dapat meningkatkan pertahanan tubuh yang kuat terhadap penyakit.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan semua bisnis dan kegiatan di pertanian harus mematuhi SOP yang menjadi kebijakan pemerintah pusat dalam memutus penyebaran Covid 19. "Saya meminta semua orang yang bergerak di sektor pertanian mengikuti protokol kesehatan WHO dengan menjaga jarak 1 meter saat bekerja, mencuci tangan secara rutin dan menghindari menyentuh muka terutama hidung mulut dan mata" tuturnya.