EKBIS.CO, OKU SELATAN -- Lahan pertanian Provinsi Sumatera Selatan saat ini memasuki panen raya. Di tengah pandemi Covid-19, petani Ogan Komering Ulu (Oku) Selatan melaksanakan panen padi dan jagung yang sudah dimulai pada bulan Februari dan akan berlangsung hingga bulan Mei 2020.
“Para petani padi dan jagung di Oku Selatan tetap melaksanakan panen raya walupun merebaknya wabah virus corona seolah tidak menyurutkan mereka untuk tetap panen,” kata Kepala Dinas Pertanian Oku Selatan, Asep Sudarno, Jumat, (3/4).
Asep mengatakan bahwa luas panen untuk lahan padi pada bulan maret sudah mencapai 4.836 hektare dan luas panen jagung mencapai 7.191 hektare. Sedangkan panen padi pada bulan April diprediksi padi mencapai 5.391 hektare dan untuk jagung juga mencapai 15.016 hektare.
“Alhamdulillah para petani kita walaupun ada wabah corona mereka tetap ke sawah dan ladang, walaupun mereka berkelompok tapi berdasarkan penyuluhan dari pemerintah, baik melalui aparat desa dan PPL mereka mematuhi SOP untuk jaga kebersihan dan jaga jarak,”ucapnya.
Ia menambahkan jika harga pangan khususnya padi dan jagung stabil, yakni untuk padi dikisaran Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per kilogram (kg) gabah kering panen dan untuk jagung Rp 3.200 sampai Rp 3.500 per kg jagung pipilan kering. Produksi pertanian selalu dijaga agar ketersediaan pangan masyarakat Oku Selatan khususnya aman.
“Selain jaga produksi, kita juga minta kepada para penyuluh pertanian agar setiap bertemu dengan petani selain memberikan penyuluhan tentang pertanian juga memberikan sosialisasi tentang Covid-19,” terangnya.
Di tempat berbeda, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketersediaan pangan selama wabah Virus Corona dan hingga lebaran harus terjamin. Oleh karena itu Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan 11 bahan pokok untuk kebutuhan bulan puasa hingga lebaran 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Ia menambahkan jika ini kepastian yang sekaligus menjawab keraguan banyak pihak terkait kelangkaan stok pangan akibat penyebaran Covid-19.
“Beras nasional sudah over stok hingga 4 juta ton kurang lebih. Kemudian bulan ini kita panen raya sebanyak 8 juta ton," ujarnya.
Lebih lanjut, Suwandi menerangkan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 pun diperkirakan akan sampai pada bulan April 2020, Kementan dengan sigap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi padi dan jagung bulan Maret-April 2020.
Produksi padi pada bulan Maret 1,1 juta Ha dengan perkiraan produksi 5,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG, puso empat persen) setara beras 3,2 juta ton beras. Stok beras nasional ada 3,51 juta ton, dan stok beras di Bulog 1,65 juta ton serta stok beras di penggilingan 1,07 juta ton, dan terakhir stok di pedagang masih ada 792 ribu ton.
"Kebutuhan beras bulan Maret sebanyak 2,49 juta ton sehingga pada bulan Maret terdapat surplus 698 ribu ton beras," tutur Suwandi.
Ia menambahkan jika memasuki bulan April 2020 diperkirakan panen akan berkisar 1,7 juta hektare dengan perkiraan produksi mencapai 8,8 juta ton GKG, puso empat persen atau setara beras 5,04 juta ton. Kebutuhan beras bulan April diperkirakan 2,5 juta ton sehingga pada bulan April terdapat surplus 2,53 juta ton.
"Dengan kata lain, stok pangan khususnya beras hingga April ini aman," tukasnya.