Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kebijakan work from home dan school from home akibat adanya virus corona (COVID-19) membuat aplikasi Zoom moncer digunakan banyak orang. Bahkan, pejabat pemerintah pun menggunakan Zoom untuk berkomunikasi dengan jajaran menterinya.
Sayangnya, keamanan data di aplikasi Zoom masih sangat rentan. Pihak Zoom sendiri mengakui adanya celah keamanan dan mereka berjanji akan memperbaiki dalam 90 hari.
Baca Juga: Populer dan Kontroversial Akibat Corona, Ternyata Ini Sosok di Balik Kesuksesan Aplikasi Zoom
The Intercept juga melaporkan bahwa aplikasi ini ternyata tidak melakukan enkripsi untuk panggilan video yang dilakukan pengguna. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara Zoom. Menurutnya, sistem keamanan Zoom hanya mengandalkan protokol Transport Layer Security (TLS).
Selain itu, berikut daftar bahaya yang intai pengguna Zoom:
1. Buka Webcam Pengguna
Kerentanan keamanan Zoom lainnya adalah Zoom ketahuan menginstal server web rahasia dalam laptop Mac pengguna. Zoom juga gagal menghapus server tersebut saat pengguna telah menghapus Zoom. Akibatnya, Apple ikut turun tangan mengatasi hal ini.
2. Kirim Data ke Facebook
Zoom juga dikabarkan diam-diam mengirimkan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna. Data tetap dikirim sekalipun pengguna tak punya akun Facebook. Padahal, aplikasi itu tidak membeberkan akan melakukan praktik berbagi data kepada Facebook dalam kebijakan privasinya.
Setelah aplikasi diunduh dan digunakan di ponsel atau tablet, aplikasi Zoom bakal terhubung ke Facebook Graph API. Kebijakan privasi Zoom tidak menjelaskan soal jenis pembagian data tersebut. Perusahaan itu hanya mengatakan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa menyebutkan nama Facebook secara khusus.
3. Lacak Pengguna
Zoom juga sempat dikritik lagi karena fitur pelacakan peserta rapat. Saat diaktifkan, host atau penggelar rapat dapat memeriksa apakah peserta menjauh dari laptop selama panggilan.
4. Install Otomatis Seperti Malware
Seorang peneliti keamanan menemukan bahwa Zoom bisa menginstal aplikasi di Mac tanpa interaksi pengguna. Teknik tanpa interaksi ini juga digunakan oleh malware di macOS.
5. Zoombombing
Terakhir ada Zoombombing, hal ini adalah serangan yang dilancarkan hacker berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman.