Sabtu 04 Apr 2020 09:15 WIB

Virus Corona Buat 700 Ribu Orang di AS Menganggur

Wabah corona berhasil menutup bisnis dan pabrik di AS.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pencari kerja keluar dari Departemen Ketenagakerjaan di New York, Amerika Serikat. Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mencatat wabah virus corona membuat banyak orang terpakasa menganggur. Sebanyak 701 ribu orang pada Maret 2020 kehilangan pekerjaannya.
Foto: AP Photo/John Minchillo
Pencari kerja keluar dari Departemen Ketenagakerjaan di New York, Amerika Serikat. Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mencatat wabah virus corona membuat banyak orang terpakasa menganggur. Sebanyak 701 ribu orang pada Maret 2020 kehilangan pekerjaannya.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mencatat wabah virus corona membuat banyak orang terpakasa menganggur. Sebanyak 701 ribu orang pada Maret 2020 kehilangan pekerjaannya.

Data tersebut mengakhiri 113 bulan pertumbuhan lapangan kerja di AS seiring langkah ketat untuk mengendalikan wabah virus corona. Pasalnya, saat ini wabah virus tersebut berhasil menutup bisnis dan pabrik di AS.

Baca Juga

Komisaris Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS William Beach mencatat virus corona memberikan dampak buruk terhadap laporan ketenagakerjaan. “Kami masih bisa mendapatkan perkiraan dari dua survei kami yang memenuhi standar BLS untuk akurasi dan keandalan,” kata William dikutip dari Reuters, Sabtu (4/4).

Selain itu, menurunnya daftar gaji juga paling curam sejak Maret 2009 dan mengakhiri rekor kenaikan pekerjaan hingga September 2010. Hal tersebut terjadi karena sebanyak 459 ribu orang kehilangan pekerjaan di industri hiburan dan perhotelan, terutama pada layanan makanan dan minuman.

AS juga mencatat terjadi penurunan dalam perawatan kesehatan dan bantuan sosial. Begitu juga dengan penurunan layanan profesional dan bisnis, perdagangan ritel, serta manufaktur dan penggajian konstruksi.

Reuters melakukan survei terhadap ekonom yang memperkirakan nonfarm payrolls turun 100 ribu pekerjaan pada Maret 2020. Hal tersebut memperparah laporan karena memperlihatkan lebih sedikit pekerjaan pada Januari dan Februari 2020.

Saat ini keadaan lebih buruk diperkirakan akan terjadi karena mayoritas masyarakat AS diminta harus tetap di rumah untuk mencegah penularan virus corona. Saat ini juga tercatat sebanyak 10 juta orang di AS mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran dalam dua pekan terakhir pada Maret 2020.

Ekonom memperkirakan penggajian juga akan terus merosot karena setidaknya 20 juta pekerjaan pada April 2020. “Kami baru saja melihat ujung gunung es ketika sampai pada jatuhnya pasar tenaga kerja,” ungkap Kepala Ekonom Naroff Economics, Joel Naroff. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement