Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Gelombang PHK startup akibat wabah corona tampaknya telah berdampak ke seluruh sektor dalam beberapa minggu terakhir.
Startup yang disokong modal ventura mesti bergulat dengan ancaman resesi yang boleh jadi mengacaukan pengumpulan dana. Menurut CB Inisghts, pendanaan untuk perusahaan swasta dilaporkan amblas 12%. Ada pula laporan dari para pendiri yang menyebutkan investor memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk mengingkari kesepakatan.
Untuk itu, sejumlah perusahaan rintisan mulai menyusun strategi demi menghemat pengeluaran, salah satunya melalui PHK.
Baca Juga: 5 Keluarga Konglomerat Indonesia yang Investasi di Startup
Melansir berbagai situs, berikut ini sejumlah startup yang memutuskan melakukan PHK karena pandemi corona:
1. Iris Nova
Perusahaan rintisan yang didukung oleh Coca-Cola ini dilaporkan memberhentikan setengah dari total stafnya karena bisnis ritel dan grosirnya terpukul pandemi. Seluruh tim di startup itu terdampak, kecuali pekerja dan pengemudi di tim gudang.
Sekadar informasi, Iris Nova memiliki basis pelanggan sejumlah 200 ribu.
2. The Wing
Ruang kerja bersama yang berfokus pada wanita, The Wing, memecat hampir semua tim ruang serta setengah karyawan di kantor pusatnya. Itu terjadi karena 95% pendapatan perusahaan hilang akibat corona.
Para petinggi eksekutifnya pun mesti kehilangan gaji, ditambah dengan adanya penyesuaian gaji para karyawan yang tak terdampak PHK, dilansir dari Fast Company.
3. ClassPass
Platform kebugaran ClassPass memecat 53% karyawannya, dengan 22% PHK dan 31% cuti. Ada ratusan karyawan yang terdampak. Mengacu LinkedIn resmi, perusahaan itu sebelumnya memiliki 700 pekerja, dengan kantor di New York, San Francisco, London, Sydney, Missoula, Mont.
4. RigUp
Meski tumbuh pesat dan mendapat pendanaan yang besar, RigUp masih harus melakukan PHK akibat corona. Sejulah pekerja dari total 120 karyawan terdampak keputusan itu, termasuk account excecutives dan beberapa peran lainnya.
Sayangnya, perusahaan yang didirikan pada 2014 enggan menyebut jumlah karyawan terdampak.
5. Thumbtack
250 karyawan Thumbtack terdampak kebijakan PHK perusahaan. Keputusan itu diambil karena bisnis Thumbtack bergantung erat dengan operasional UMKM di Amerika. Karena para bisnis mikro itu tak bisa berjualan akibat corona, pendapatan Thumbtack pun anjlok lebih dari 40%.
Tak cuma karyawan yang terdampak, bos Thumbtack juga tidak akan menerima gaji mulai akhir Maret. Gaji para eksekutif pun dipotong hingga 25%.
6. Rover
Startup berbasis di Seattle ini memecat 41% tenaga kerja, berdampak terhadap 194 karyawannya. Lebih lanjut, perusahaan mempertimbangkan untuk kembali memberhentikan 9% pekerjanya di gelombang PHK kedua.
7. KeepTruckin
Perusahaan yang menawarkan perangkat electronic logging (ELD) memecat 349 karyawan, setara dengan 18% dari 1.900 tenaga kerjanya.
"Tim data sains kami telah menemukan penurunan 10% aktivitas kendaraan di jaringan kami dalam dua minggu, dengan tingkat penolakan lebih dari 20% di beberapa daerah," kata CEO, Shoaib Makani, dikutip dari FreightWaves.