Warta Ekonomi.co.id, Bogor -- Bill Gates menyuntikan modal untuk membangun kapasitas produksi 7 pabrik yang berpotensi jadi tempat mengembangkan vaksin corona, walaupun itu sama dengan membuang-buang miliaran dolar.
Miliarder Microsoft itu mengatakan, Yayasan Gates akan memobilisasi penanganan wabah corona lebih cepat daripada Pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Karena yayasan kami memiliki keahlian mendalam mengenai penyakit menular, kami telah memikirkan epidemi ini. Untuk itu, kami mendanai beberapa hal seperti upaya pengembangan vaksin," kata Gates, dikutip dari Business Insider, Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: Miliarder Bill Gates: Angka Kematian Akibat Corona Bisa Ditekan dengan Cara . . . .
Gates memilih 7 kandidat pabrik, kemudian membangun kapasitas produksi untuk seluruh fasilitas itu. Jadi, walaupun nantinya Yayasan Gates hanya memilih 2 pabrik untuk pengembangan vaksin corona, ketujuhnya tetap diberikan modal awal.
Ia menambahkan, "meski akhirnya kita hanya mengambil maksimal dua dari tujuh itu, kita tetap akan mendanai seluruh pabrik agar tidak membuang waktu."
Secara simultan, pihaknya juga akan menguji dan membangun kapasitas produksi guna mempercepat pengembangan vaksin. Menurut Gates, itu dapat memakan waktu sekitar 18 bulan.
Menurutnya, miliaran dolar untuk memfasilitasi pabrik pengembangan vaksin tidak sebanding dengan triliunan dolar yang hilang karena pelemahan ekonomi akibat pandemi global corona.