Selasa 14 Apr 2020 14:32 WIB

Stimulus Listrik tak Jangkau Semua Pelanggan

Sampai saat ini masih ada 1,2 juta pelanggan yang belum teridentifikasi IT.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). Dampak penyebaran pandemi COVID-19, Pemerintah menggratiskan pembayaran listrik bagi 24 juta masyarakat miskin, untuk pelanggan berdaya listrik 450 VA gratis biaya listrik selama tiga bulan (April-Juni 2020) sedangkan bagi pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi akan diberikan diskon 50 persen.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). Dampak penyebaran pandemi COVID-19, Pemerintah menggratiskan pembayaran listrik bagi 24 juta masyarakat miskin, untuk pelanggan berdaya listrik 450 VA gratis biaya listrik selama tiga bulan (April-Juni 2020) sedangkan bagi pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi akan diberikan diskon 50 persen.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Stimulus listrik yang diberikan PLN dan pemerintah untuk masyarakat miskin ternyata tidak bisa menyentuh seluruh pelanggan. Catatan ESDM, masih ada pelanggan yang tidak bisa mengakses stimulus listrik tersebut.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan, sampai saat ini masih ada 1,2 juta pelanggan yang belum teridentifikasi IT dan gagap teknologi (gaptek). Sehingga mereka kesulitan mendaftar melalui web PLN maupun nomor Whatsapp.

Baca Juga

“Ada 1,2 juta (pelanggan) yang tidak teridentifikasi dengan IT,” katanya melalui diskusi virtual, Selasa (14/4).

Hendra menjelaskan. untuk bisa mengentaskan persoalan ini ESDM memerintahkan PLN kerja sama komunikasi bersama perangkat daerah dan kantor-kantor cabang PLN terdekat. Ia juga mengatakan, masyarakat sudah mulai mendaftarkan listrik gratis melalui perangkat daerah.

"Kita jalin komunikasi dengan perangkat daerah karena terjalin (baik) kita cukup mudah mengklasifikasi," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement