EKBIS.CO, JAKARTA -- Dengan semakin merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), disinfektan, hingga suplemen, vitamin maupun obat-obatan sangatlah dibutuhkan di seluruh penjuru Indonesia.
“Peranan jasa logistik sangatlah dibutuhkan dalam proses distribusi, mulai dari industri farmasi, pedagang besar farmasi, hingga distribusi akhir ke apotek, rumah sakit ataupun distribusi langsung ke pembeli,” kata Presiden Direktur Pandu Logistics, Mohammad Azlan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (17/4).
Ia menambahkan, selama ini PT Pandu Siwi Sentosa (Pandu Logistics (Pandu), dikenal sebagai perusahaan logistik nasional terkemuka yang memiliki reputasi tinggi di bidang distribusi produk farmasi dan alat kesehatan. “Di tengah keresahan masyarakat atas wabah Covid-19, Pandu tetap melaksanakan proses distribusi produk farmasi dan alat kesehatan tersebut, tanpa kecuali, dengan aman,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pandu tetap beroperasi di tengah wabah Covid-19, mengantarkan barang-barang kiriman para pelanggan, baik berupa produk farmasi, alat kesehatan, suku cadang komunikasi menara seluler (BTS), hingga produk-produk FMCG.
Ia menambahkan, sejak mendirikan Pandu pada 20 Agustus 1992 silam, pendiri Pandu, Dr H M Bhakty Kasry selalu mengedepankan nilai-nilai relijius dalam menjalankan roda usaha Pandu. Termasuk di antaranya penerapan konsep amanah. “Terkait filosofi ini, kami memperlakukan setiap barang kiriman sebagai amanah yang harus kami jaga. Kami sepenuhnya memahami, nilai suatu kiriman tidaklah sebatas dari harga barang,” tuturnya.
Azlan mengemukakan, mempertahankan kualitas layanan pengiriman di tengah badai Covid-19, bukanlah hal yang mudah. Maskapai penerbangan, sebagai mitra pengiriman ekspres antarkota dan antarpulau, telah mengurangi frekuensi penerbangan mereka, karena drastisnya penurunan jumlah penumpang selama wabah Covid-19.
Meskipun demikian, kata Azlan, Pandu memiliki sumber daya yang kuat untuk menghadapi hal itu. Termasuk di dalamnya Standard Operating Procedures (SOP) yang dinamis dan dapat diterapkan dengan baik di berbagai kondisi lapangan, dukungan lebih dari 1.500 karyawan yang memiliki pengalaman, kompetensi dan dedikasi tinggi di bidangnya.
Selain itu, Pandu memiliki lebih dari 300 armada truk, dan kantornya tersebar di lebih dari 200 kota di Indonesia. “Dengan kekuatan ini, ditambah optimisme dan semangat positif, insya Allah kita akan lalui dengan baik semua tantangan dan bahkan mengubahnya menjadi peluang,” imbuh Azlan.
Wahyu Tunggono, Chief Executive Officer (CEO) Pandu Logistics menambahkan, Pandu juga mengelola layanan pergudangan yang diperuntukkan bagi multi-pelanggan. “Kami memberikan full-spectrum layanan logistik terpadu, mulai dari shipping management, inventory management, cross docking, kitting, logistics fulfillment, hingga reverse logistics. Kami pun menyediakan layanan sistem Pandu Inventory Management System (PIMS), di mana pelanggan dapat melakukan instruksi pengiriman, mengetahui status inventory mereka di semua lokasi gudang kami, ataupun pelacakan status kiriman, cukup melalui smartphone,” papar Wahyu.
Ia menambahkan, selain melayani perusahaan-perusahaan berskala internasional maupun nasional, Pandu juga memiliki perhatian dan komitmen khusus untuk melayani dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak perusahaan dan toko UMKM terpaksa ditutup atau mengalami penurunan walk-in customers.
“Pandu lebih intensif dalam mengembangkan jasa logistiknya kepada perusahaan UMKM, dengan berperan sebagai penghubung antara mereka dan pelanggan mereka melalui layanan pick-up dan delivery, agar mereka bisa meneruskan aktivitas mereka secara online,” ujarnya.
Bellinda Firhandini, Human Resources Director Pandu Logistics mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 dinyatakan resmi ditemukan di Indonesia, belajar dari apa yang telah terjadi di negara-negara lain, Pandu telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif. Yaitu, mempersiapkan protokol keselamatan bagi para karyawan dan melakukan mobilisasi secara nasional dalam pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan perlengkapan higienis bagi seluruh karyawan.
“Kami juga membentuk gugus tugas Crisis Response Team, untuk memastikan pemantauan kesehatan setiap karyawan kami di seluruh penjuru Nusantara serta untuk menunjang pengambilan keputusan tersentralisasi yang cepat dan tepat, terkait Covid-19,” tuturnya.
Nor Azizan, Commercial Director Pandu Logistics menambahkan, sejak beberapa bulan lalu, pihaknya telah mempelajari dampak dari Covid-19 di negara-negara lain yang telah lebih awal terjangkiti Covid-19. Berdasarkan informasi tersebut, Pandu membuat persiapan dan mengambil langkah-langkah alternatif agar barang-barang dapat tetap terkirim sesuai skedul.
“Langkah yang diambil antara lain memperkuat dan mengeerahkan armada darat kami, untuk bertindak sebagai penghubung antarkota. Juga menata ulang penggunaan kendaraan, dan penggunaan jalur routing dalam kota, untuk menghadapi kondisi blokade jalan di berbagai area,” ujarnya.