Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Warga Portland Selatan berusia 30, Maine, pemain gim yang menganggap dirinya ahli dalam permainan tembak-menembak, memutuskan banting setir dari pekerjaannya yang terancam karena corona.
Ia memutuskan menjadi pelatih gim daring, demi tetap mencari pemasukan di tengah krisis yang terjadi di negaranya.
"Aku bisa menjelaskan dengan baik, seperti saat aku memainkan biola, aku selalu mengkritik diri sendiri dan mencari tahu cara untuk menjadi lebih baik," katanya, dikutip dari CNN Internasional, Jumat (17/4/2020).
Baca Juga: Gegara Transaksi Online Meroket di Tengah Corona, Facebook Mau Rilis 'Dolar' Versi Cryptocurrency
Penggemar gim yang memahami teknologi memang memilih beralih menjadi pelatih video gim penuh waktu, karena pandemi telah menghapus jutaan pekerjaan. Selain Maine, Trevor Andrews juga melakukan hal serupa.
Andrews mematok harga US$25 (hampir Rp400 ribu) per jam dan US$60 (hampir940 ribu) untuk tiga jam. Ia memperkirakan, "saya hanya menghimpun US$500 pada Maret, saya harap bisa mengumpulkan uang lebih banyak dari itu."
Para pelatih gim itu memasarkan diri di platform seperti Fiverr dan ProGuides, lalu disewa per jam oleh pelanggan melalui katalog daring.
ProGuides mencatatkan, jumlah sesi pelatihan meningkat hingga 25% pada Maret daripada Februari. Sementara Fiverr mengatakan, pembelian sesi latihan video gim meroket hingga 43% pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya. Di Eropa, platform GamerCoach mencatatkan peningkatan penjualan 60% pada bulan yang sama.