EKBIS.CO, JAKARTA – Kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak kepada penurunan trafik, termasuk di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) I (Persero). Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan, dengan penurunan tersebut, perusahaan mulai membahas target pendapatan pada tahun ini.
"Target pendapatan memang sedang dibahas terkait penyesuaian kondisi saat ini," kata Handy kepada Republika.co.id, Senin (20/4).
Dia menjelaskan hal tersebut dilakukan karena terkait dengan pendapatan aeronautika dan nonaeronautika. Hanya saja, Handy belum bisa memastikan apakah akan ada revisi pendapatan karena penghitungan masih dilakukan dan akan dilaporkan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Handy mengakui saat ini penurunan trafik penumpang memang terjadi. "Hal ini menjadi satu tantangan untuk AP I menjaga kesinambungan antara layanan dan operasi. Ini juga berarti ada korelasi biaya dengan revenue yang berarti ada korelasi pendapatan," kata Handy menjelaskan.
Meskipun begitu, Handy memastikan AP I sudah memiliki skenario pendekatan keuangan dengan tingkatan optimis, moderat, dan pesimis. Handy menuturkan semuanya memang merujuk kepada asumsi pengurangan trafik dengan rentang penurunan sekitar 30 persen sampai 60 persen.
Untuk itu, Handy menegaskan AP I saat ini terus berupaya melakukan efisiensi dan efektivitas biaya. "Ini sebagai metode cost leadership sehingga dapat menghemat biaya operasional. Ini kami libatkan dari berbagai unit, cabang, dan anak usaha," ungkap Handy.
Sebelumnya, AP I mencatat penurunan penumpang dari total 15 bandara yang dikelolanya. Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan penurunan penumpang sejak Januari hingga Maret 2020 sebesar 8,11 persen dibanding periode yang sama pada 2019.
Faik menjelaskan pada kuartal satu 2020, trafik penumpang di 15 bandara AP I tercatat mencapai 17,78 juta penumpang. Sementara pada periode yang sama 2019, AP I mencatat sebanyak 19,3 juta penumpang.
Selain itu, Faik menuturkan trafik pesawat juga mengalami penurunan 4,86 persen menjadi 175.143 pergerakan pesawat pada kuartal satu 2020 dari 184.085 pergerakan pada periode yang sama 2019. Hal serupa juga terjadi pada trafik kargo yang turun 16,98 persen dari sekitar 145 juta kilogram menjadi 121 juta kilogram.