EKBIS.CO, JAKARTA -- Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi COVID-19.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan dengan Kostratani, pertanian akan lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan yang lebih modern. Menyikapi pandemi Covid 19 yang saat ini belum juga usai, Mentan Syahrul memastikan agar masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara intens.
Hal serupa kembali ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang mengatakan meskipun di tengah pandemi COVID-19 sektor pertanian tidak berhenti, bahkan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan ekspor berbasis IT.
"Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian bahkan sampai makanan ada di meja makan tidak lepas dari peran Kostratani. Apalagi di saat COVID-19 seperti ini, peran Kostratani menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," ujar Dedi.
Dibuktikan dengan hasil panen padi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Beberapa daerah di Kabupaten ini telah panen bulan April. Kecamatan Sidomukti telah panen padi varietas Mapan seluas 50 hektar dari potensi 134 hektar.
Di Kecamatan Abung Timur bulan April ini akan panen dengan luasan 400 hektar. Hasil panen per hektare pada musim tanam ini mencapai 8 ton GKP per hektare. Koordinator Penyuluh pertanian di Kostratani Abung Timur, Sudarna menyampaikan bukti semangat penyuluh pertanian tidak surut dalam mendampingi petani binaan untuk panen padi meski saat pandemi COVID-19.
“Ini merupakan hasil upaya bersama antara petani, penyuluh pertanian dalam mengelola usaha tani sesuai SOP yang tepat dalam program Kostratani. Capaian panen yang luar biasa, apalagi saat ini kita sedang dihadapkan dengan wabah COVID-19. Tapi tidak menghalangi kami mengejar panen. Kami penyuluh dan petani bertekad untuk mengamankan stok pangan khususnya padi" katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Sudarna, lahan di wilayahnya merupakan lahan sawah irigasi dataran rendah. Untuk mencapai produktivitas tersebut, penyuluh tak henti mendampingi dan mengajarkan petani terutama teknik budidaya padi sistem Jajar Legowo dan pemupukan berimbang.
Selain itu, penggunaan Combine Harvester saat panen raya selain mempercepat proses panen, juga disinyalir dapat menangkal penyebaran COVID-19. Interaksi orang di lahan ketika panen pun dapat diminimalisir, sehingga petani dapat menjaga jarak dan tidak berkerumun."Petani merasakan alsintan sangat bermanfaat bagi usaha pertaniannya, ditambah lagi aktivitasnya dapat dimonitor dan didokumentasikan menggunakan teknologi Drone dan IT yang terhubung ke Konstratani”, katanya.