Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Bulan lalu, raksasa ritel milik orang terkaya dunia, Amazon telah merekrut 100 ribu pekerja baru. Kini, mereka berencana merekrut 75 ribu lagi pegawai untuk memenuhi peningkatan permintaan barang kebutuhan rumah tangga dan barang-barang lainnya yang meningkat akibat pandemi virus corona.
Perusahaan milik orang terkaya dunia, Jeff Bezos, ini sekarang mengharapkan untuk menghabiskan lebih dari USD 500 juta kenaikan gaji untuk pekerja, naik dari sebelumnya yang hanya sebesar USD 350 juta.
Baca Juga: Pantau Suhu Tubuh Karyawan, Amazon Andalkan Kamera Inframerah
Saat ini Amazon tengah menghadapi dilema lantaran harus memenuhui kebutuhan pelanggan yang meningkat sekaligus tekanan dari parlemen untuk menutup usaha sementara akibat virus corona. Akhirnya mereka mengambil lebih banyak tindakan pencegahan keselamatan.
"Perhatian utama kami adalah memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan kami. Kami membuat lebih dari 150 pembaruan proses untuk membantu melindungi karyawan — dari peningkatan pembersihan dan langkah-langkah jarak sosial hingga piloting upaya baru seperti menggunakan kabut desinfektan di pusat pemenuhan New York kami," tulis Amazon dalam posting blog pada hari Senin (20/4/2020).
Washington, California dan New York sudah menjadi zona merah di Amerika Serikat (AS). Akibatnya mendorong seruan agar gudang Amazon ditutup untuk pembersihan. Karyawan juga sempat melakukan pemogokan guna memprotes keputusan Amazon yang tetap membuka gudang.