EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mulai mentransfer dana insentif untuk masyarakat yang lolos sebagai peserta kartu prakerja gelombang pertama pada malam ini, Rabu (22/4). Para peserta akan mendapatkan SMS notifikasi dari Manajemen Pelaksana bahwa mereka berhasil mendapatkan kartu prakerja dan bisa mulai memilih jenis pelatihan di mitra digital platform.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, tiap peserta akan mendapatkan insentif sebesar Rp 3,55 juta. Tapi, untuk tahap awal, mereka hanya dapat menggunakan Rp 1 juta terlebih dahulu.
"Sisanya, Rp 2,55 juta belum bisa dipakai sampai ada satu pelatihan yang sudah dituntaskan peserta," katanya dalam teleconference dengan jurnalis, Rabu (22/4) sore.
Transfer dana program kartu prakerja dalam gelombang pertama ini dilakukan ke 168.111 peserta. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan kuota yang sempat disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa hari lalu, yakni 200 ribu orang.
Denny menjelaskan, pengurangan jumlah peserta ini merupakan hasil dari penambahan satu lapis tahap verifikasi. Tujuannya, untuk memastikan anggaran pemerintah akan dirasakan oleh pihak yang memang layak dan membutuhkan. "Dari proses ini, kami dapatkan 168.111 tadi," tuturnya.
Seluruh insentif diberikan melalui virtual account masing-masing peserta. Insentif Rp 1 juta tersebut dapat digunakan untuk belanja pelatihan di delapan digital platform yang sudah menjadi mitra resmi kartu prakerja. Mereka dapat membeli satu atau dua pelatihan terlebih dulu maupun sekaligus banyak.
Denny menjelasakan, jenis pelatihan dapat dipilih sesuai dengan preferensi tiap peserta tanpa intervensi dari pemerintah. Besaran harga tiap pelatihan bervariasi, mulai dari Rp 54 ribu hingga mencapai ratusan ribu rupiah seperti pelatihan coding dan manejemen risiko.
Sementara itu, insentif Rp 2,4 juta lainnya akan diberikan ketika peserta sudah menyelesaikan pelatihan pertama dengan dicicil Rp 600 ribu selama empat bulan. Sisanya sebesar Rp 150 ribu diberikan ketika peserta menyelesaikan survei. Total survei yang bisa dilakukan peserta adalah tiga kali.
Denny menuturkan, pemerintah memiliki alasan tersendiri mengenai kebijakan pemberian insentif pasca pelatihan. Menurutnya, pemerintah ingin fokus menjalankan kartu prakerja sebagai program yang meningkatkan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. "Hal ini, kami yakini, ditentukan dari tingkat penuntasan dari modul tersebut oleh peserta," ujarnya.