Rabu 22 Apr 2020 22:32 WIB

Mengintip Kisah Sukses Pendiri Sayurbox

Amanda Susanti mendirikan Sayurbox dari 'iseng' berkebung selepas kuliah.

Red: Nora Azizah
Amanda Susanti mendirikan Sayurbox dari 'iseng' berkebung selepas kuliah (Foto: ilustrasi Sayurbox)
Foto: Sayurbox
Amanda Susanti mendirikan Sayurbox dari 'iseng' berkebung selepas kuliah (Foto: ilustrasi Sayurbox)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Founder dan CEO Sayurbox, Amanda Susanti, berbagi kiat sukses dalam mengembangkan situs belanja Sayurbox. Kepekaan terhadap sebuah masalah juga menjadi inisiasi awal Amanda untuk memiliki ide mendirikan Sayurbox. Setelah menyelesaikan kuliah, Amanda "iseng" berkebun, dan saat itu dia melihat masalah rantai distribusi di mana kebanyakan petani mengakses pasar.

"Orang melihat sukses itu beda-beda, tergantung kita enjoy-nya apa. Aku lihatnya sukses itu sebuah proses, belajar menjadi lebih baik, jadi percaya diri, belajar dari kegagalan dan punya mindset yang selalu terbuka menjadi kunci," ujar Amanda dalam diskusi yang digelar Tokopedia dengan tema "The Future is Equal" secara daring, Rabu (22/4).

Baca Juga

Untuk mengatasi permasalahan itu, Amanda membuat Sayurbox sebagai solusi mengantarkan sayuran dan buah-buahan dari petani lokal secara online. Namun, ternyata Sayurbox bukan usaha pertama Amanda.

"Aku dari dulu senang banget membangun hal baru dan memecahkan masalah, dari masih sekolah sampai kuliah iseng usaha sampingan, cuma semua part time. Enggak ada yang take off, dan belajar dari pengalaman ini, akhirnya Sayurbox ini bisnis pertama yang benar-benar full time," ujar Amanda.

Setelah sempat membuat usaha lainnya, belajar dari pengalaman, fokus dan ketekunan menjadi kunci lain dari kesuksesan. Hal ini yang mengantarkan Amanda baru saja masuk dalam daftar Forbes Indonesia 30 Under 30.

Menjadi pemimpin di industri teknologi dan rantai suplai yang didominasi laki-laki juga menjadi tantangan tersendiri bagi Amanda. Meski mengaku tidak pernah mengalami perbuatan tidak menyenangkan dalam industri yang dia tekuni itu, Amanda merasa perempuan harus bekerja lebih keras dibanding laki-laki.

Hal ini untuk mengubah stigma masyarakat bahwa perempuan juga bisa sukses, sehingga akan ada lebih lebih lagi pemimpin perempuan di industri tersebut. Dalam perjalanannya mengembangkan Sayurbox, kolaborasi juga dirasa penting bagi Amanda.

"Pendanaan pertama Sayurbox datang dari perempuan. Kita sebagai perempuan harus bisa mendukung satu sama lain untuk menciptakan kesetaraan ke depannya, tim kami mayoritas perempuan, ini agar kita dapat selalu mendukung sesama perempuan," ujar Amanda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement