EKBIS.CO, JOHANNESBURG -- Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pencairan dana sebesar 309 juta dolar AS, Jumat (24/4). Dana itu bakal digunakan untuk memenuhi neraca pembayaran yang mendesak dan kebutuhan fiskal yang berasal dari pandemi virus corona.
Pada Kamis (23/4), Mozambik telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya tahun ini dari 4 persen menjadi 2,2 persen. Penurunan itu lantaran dampak corona yang telah menginfeksi 65 orang di sana.
Ketersediaan anggaran negara di bagian selatan Afrika itu menunjukkan juga bahwa mereka akan mengalami defisit lebih dari 10 persen dari PDB pada 2020. Hal ini tak terlepas dari bencana 2 angin topan yang menghantam negara itu tahun lalu.
"Mozambik diperkirakan akan terkena dampak pandemi COVID-19 secara signifikan, menggagalkan prospek pemulihan ekonomi yang baru terjadi setelah dua topan tropis kuat melanda pada 2019," kata Wakil Direktur Pelaksana dan Ketua IMF Tao Zhang dalam pernyataannya.
Oleh karena itu, Mozambik membutuhkan dana tambahannya. Bantuan keuangan darurat dari IMF kali ini diberikan di bawah fasilitas Rapid Credit Facility.
"Mengingat ruang fiskal Mozambik yang terbatas dan utang publik yang tinggi, dukungan eksternal tambahan, terutama dalam bentuk hibah dan pinjaman yang sangat lunak, juga sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara yang meningkat dan meringankan beban keuangan pandemi," demikian bunyi pernyataan IMF tersebut dikutip Reuters.
IMF mengatakan, virus corona telah mengganggu sejumlah sektor ekonomi di Mozambik secara signifikan. Di antaranya layanan publik, transportasi, pertanian, manufaktur dan komunikasi. Ditambah sektor berorientasi ekspor seperti pertambangan.
Untuk mengurangi dampak pandemi dan menjaga stabilitas ekonomi makro, Pemerintah Mozambik telah mengambil sejumlah langkah. Yakni meningkatkan pembiayaan kesehatan, memperkuat perlindungan sosial bagi warga yang paling rentan dan mendukung UMKM.