Selasa 28 Apr 2020 21:55 WIB

Ide Cerdas Pewaris Chanel Bertahan di Resesi Global

Kisah Pewaris Chanel Bertahan di Tengah Resesi Global

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah Pewaris Chanel Bertahan di Tengah Resesi Global, Idenya Segar Patut Dicontohkan!. (FOTO: Instagram/findage_)
Kisah Pewaris Chanel Bertahan di Tengah Resesi Global, Idenya Segar Patut Dicontohkan!. (FOTO: Instagram/findage_)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Lahir dari keluarga kaya raya mungkin adalah hal yang menguntungkan bagi Alain Wetheimer. Ia merupakan pria asal Prancis yang menjadi pewaris House of Chanel. Di usianya yang kini menginjak 71 tahun, kekayaannya mencapai USD 20,5 miliar atau setara dengan Rp307,5 triliun.

Kakeknya merupakan pendiri House of Chanel, Pierre Wertheimer pada tahun 2909. Merek mewah itu pun diwariskan oleh anaknya yakni ayah dari Alain, Jacques Wertheimer.

Baca Juga: 10 Daftar Wanita Terkaya di Dunia, dari Pewaris LOreal Hingga Istri Mendiang Steve Jobs

Usai ayahnya meninggal pada tahun 1996, Alain bersama sudaranya, Gerar Wertheimer mengambil alih bisnis Chanel. Kini, Chanel menjadi merek mewah yang makin berkembang berkat tangannya. Tak hanya menjual pakaian, tetapi juga parfum, kosmetik, perhiasaan hingga jam tangan.

Tak mudah baginya meneruskan bisnis keluarga. Bisnis mereka sempat mengalami resesi global pada awal tahun 1990an, namun berkat jerih payahnya ia berhasil memulihkan di pertengahan tahun 1990an.

Kala itu, ia memiliki beragam cara untuk menanggulangi kemerosotan kinerja. Seperti pada tahun 1996, ia mengakuisisi Holland & Holland, produsen senjata eksklusif dan Bell & Ross, sebuah brand jam tangan. Tak lama, ia meluncurkan aksesoris bertuliskan nama Chanel.

Lalu pada tahun 1974 di saat Chanel menghadapi penurunan penjualan parfum hingga menyebabkan penjualan di Amerika Serikat (AS) menurun drastis.

Kondisi tersebut otomatis menyumbat penjualan parfum. Kala itu Alain tak tinggal diam, ia mengimbangi penurunan penjualan parfum dengan menginvestasikan jutaan dolar AS di bidang kosmetik.

Tak hanya itu, berkat ide Alain pula mendiang Marilyn Monroe menjadi ikon parfum Chanel pada era 1950-an. Tahun 2012, Alain menunjuk Audrey Tautou, aktris yang membintangi film The Da Vinci Code, sebagai ikon baru parfum Chanel. Hasilnya, penjualan parfum Chanel kembali meroket.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement