Rabu 29 Apr 2020 09:54 WIB

IHSG Menguat di Tengah Minimnya Sentimen Positif 

Pergerakan IHSG diperkirakan hanya akan flat pada hari ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Rabu (29/4). Indeks saham menguat tipis di bawah satu persen ke level 4.556,40.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Rabu (29/4). Indeks saham menguat tipis di bawah satu persen ke level 4.556,40.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada perdagangan pagi ini, Rabu (29/4). Indeks saham menguat tipis di bawah satu persen ke level 4.556,40. 

Penguatan ini terjadi di tengah minimnya sentimen positif baik dari domestik maupun global. Meski demikian, pergerakan IHSG diperkirakan hanya akan flat pada hari ini. 

Baca Juga

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma melihat para pelaku pasar saat ini masih menanti kinerja emiten. "Dikhawatirkan emiten-emiten melaporkan kinerjanya tidak sesuai harapan," kata Suria, Rabu (29/4). 

Menurut Suria, sentimen positif masih datang dari pembukaan sebagian aktivitas ekonomi di sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) seperti Alaska, Georgia, South Carolina, Tennessee dan Texas sejak senin kemarin.

Selain itu, investor juga menunggu hasil FOMC meeting yang menentukan suku bunga AS serta sinyal arah ekonomi AS. Pasar juga masih mengharapkan adanya stimulus lanjutan untuk membuat ekonomi AS bangkit kembali. 

Di sisi lain, dalam waktu dekat akan dirilis pula indikator penting ekonomi seperti Advanced GDP dan klaim pengangguran. Menurut Suria, ini akan menjadi perhatian pasar dalam beberapa hari ke depan. 

Dari pasar komoditas, harga minyak Brent naik 2,3 persen ke level 20,5 dolar AS per barel. Sedangkan kontrak WTI bulan Juni masih turun 3,4 persen ke level 12,3 dolar AS per barel. 

Suria melihat volatilitas pergerakan harga minyak sudah mulai mereda dengan adanya pembukaan sebagian ekonomi AS. "Ini memungkinkan terjadinya kenaikan permintaan minyak," kata Suria.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement