Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Layanan streaming besutan Singtel, Sony, dan Warner Bros yakni HOOQ resmi tutup. HOOQ mengucapkan salam perpisahan melalui akun Twitternya.
"30 April 2020, kami pamit. Kami semua di HOOQ mengucapkan terima kasih atas kebersamaan Anda selama 5 tahun terakhir," tulis HOOQ dalam akun Twitternya, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Undur Diri per 30 April Nanti, Begini Sejarah Terciptanya Hooq di Era Video Streaming
"Di hari ini, tibalah pula akhir dari perjalanan HOOQ dalam menceritakan berbagai kisah-kisah yang luar biasa pun menghibur. Di hari ini, mungkin akan penuh dengan kesedihan, bahkan isak tangis yang memburu," lanjut HOOQ.
Meski dibelakang HOOQ ada sederet nama raksasa seperti Warner Bros, Singtel, dan Sony, persaingan sepertinya terlalu berat untuk HOOQ. HOOQ akhirnya mengajukan likuidasi pada 27 Maret 2020.
Beberapa pekan lalu, HOOQ mengungkapkan alasan tutupnya layanan streaming tersebut. Perbandingan biaya produksi konten dengan kemauan masyarakat di pasar negara berkembang untuk membayar tidak berbanding lurus.
"Terima kasih untuk kebersamaan kita. Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini. Terima kasih untuk semuanya. Tanpa kalian, HOOQ tidak akan bisa mencapai titik raihan terjauhnya, yakni hari ini. Hari ini, kami pamit. #TerimaKasihIndonesia," pungkas HOOQ.