Ahad 03 May 2020 07:21 WIB

Bandara Soekarno-Hatta Layani Kedatangan Repatriasi

Hingga 1 Mei 2020, sekitar 5.700 orang PMI dan ABK telah tiba di tanah air.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penerbangan repatriasi atau pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di tengah pandemi virus korona atau Covid-19. Penerbangan repatriasi WNI merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. 
Foto: ANTARA/Lutfi Andaru
Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penerbangan repatriasi atau pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di tengah pandemi virus korona atau Covid-19. Penerbangan repatriasi WNI merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. 

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penerbangan repatriasi atau pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Penerbangan repatriasi WNI merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. 

"Sejak 2 Maret 2020 hingga 1 Mei 2020, sekitar 5.700 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Anak Buah Kapal (ABK) telah tiba di tanah air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Muhammad Awaluddin, Sabtu (2/5). 

Baca Juga

Dia menjelaskan penerbangan repatriasi umumnya dilakukan untuk mengantar pulang WNI dari suatu negara. Khusunya negara yang memberlakukan pelarangan penerbangan komersial atau memang sudah sulit atau tidak ada penerbangan komersial karena satu dan lain hal. 

Awaluddin nengatakan Bnadara Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar di Indonesia yang selama pandemi virus korona ini masih siaga beroperasi 24 jam. "Ini untuj menjaga konektivitas transportasi udara Indonesia baik di dalam negeri maupun internasional," tutur Awaluddin. 

Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa WNI yang turut dalam penerbangan repatriasi akan menjalani protokol kesehatan penanganan COVID-19. Awaluddin memaatikan AP II berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak seperti Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pemerintah daerah asal pekerja, berbagai kementerian, dan lembaga serta pihak pihak lainnya untuk memastikan proses pemulangan WNI berjalan lancar di Bandara Internaaional Soekarno-Hatta. 

“Kami juga berkoordinasi dengan BP2MI serta pemerintah daerah tempat asal WNI yang ikut repatriasi, untuk menyiapkan berbagai kebutuhan misalnya pengetesan rapid test di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta sehingga proses pemulangan hingga ke tujuan akhir di provinsi/kota tersebut dapat berjalan lancar dan juga tidak memakan waktu,” ujar Awaluddin.

AP II mencatat pada 2 Mei 2020 melayani penerbangan repatriasi dengan jumlah penumpang 262 WNI dari Arab Saudi dengan maskapai Saudia. Awaluddin memastikan masih akan ada kembali sejumlah penerbangan repatriasi WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dari sejumlah negara. 

Awaluddin menemambahkan, selain menjadi titik pusat kedatangan kargo dan logistik berupa bantuan alat-alat kesehatan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga menjadi tujuan utama penerbangan repatriasi WNI. "Seluruh proses kami pastikan berjalan lancar sehingga Indonesia bisa menghadapi tantangan COVID-19 ini dengan baik,” tutur Awluddin. 

Penerbangan internasional di Soekarno-Hatta saat pandemi Covid-19 seluruhnya dilayani di Terminal 3. Saat ini, terdapat 40 sampai 50 jumlah pergerakan keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional setiap harinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement