EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore memerah seiring pelemahan bursa saham kawasan.
IHSG ditutup melemah 110,92 poin atau 2,35 persen ke posisi 4.605,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 24,31 poin atau 3,41 persen menjadi 689,33.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin (4/5), mengatakan, Presiden AS Donald Trump yang kembali menabuh perang dagang dengan China menjadi sentimen negatif dari eksternal. "Pelemahan IHSG dipengaruhi AS-China trade war dan juga wabah Covid-19," kata Nafan.
Dari domestik, data PMI Manufaktur Indonesia turun signifikan menjadi 27,5, terus turunnya performa data inflasi maupun inflasi inti Indonesia, dan jumlah tourist arrivals yang juga turun signifikan jadi sentimen negatif bagi pasar.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 4,63 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor infrastruktur dasar masing-masing minus 4,2 persen dan minus 3,9 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp 121,53 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 493.479 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,78 miliar lembar saham senilai Rp 5,86 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 286 saham menurun, dan 141 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Kospi melemah 52,19 poin atau 2,68 persen ke 1.895,37, indeks Hang Seng melemah 1.029,8 poin atau 4,18 persen ke 23.613,8, dan indeks Straits Times melemah 70,31 poin atau 2,68 persen ke 2.553,92.