Selasa 05 May 2020 03:11 WIB

Kemenkominfo Luncurkan 1.000 Mesin Percepat Info Covid-19

Kemenkominfo Luncurkan 1.000 Mesin Pintar, Percepat Info Valid Covid-19

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kemenkominfo Luncurkan 1.000 Mesin Pintar, Percepat Info Valid Covid-19. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Kemenkominfo Luncurkan 1.000 Mesin Pintar, Percepat Info Valid Covid-19. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan 1.000 mesin pintar Akses untuk Bangsa untuk memaksimalkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mesin pintar internet of things (IoT) itu tersebar di daerah rawan Covid-19 seperti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali, dan Sidoarjo serta beberapa kota lainnya.

Menkominfo Johnny Gerard Plate menyatakan penggunaan teknologi digital IoT ini mendukung upaya pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.  

Baca Juga: Jutaa Data Pengguna Tokopedia Bocor, Menkominfo Minta Pengguna Segera Lakukan Ini!

"Inisiasi mesin pintar atau Kiosk IoT ini sejalan dengan peran Kemenkominfo dalam menyampaikan narasi tunggal pemerintah tentang protokol mendasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui penerapan PSBB," paparnya dalam konferensi pers daring Peluncuruan Mesin Pintar Akses untuk Bangsa di Jakarta, Senin (4/5/2020).

Dalam pelaksanaan PSBB, pemerintah menyampaikan narasi tunggal kepada masyarakat agar mematuhi protokol dasar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, yaitu tetap tinggal di rumah, menjaga jarak aman, selalu cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.

Mesin pintar Akses untuk Bangsa juga berfungsi mempercepat penyampaian informasi yang benar dari pemerintah mengenai Covid-19 dan bagaimana mengatasi penyebarannya.

"Hal ini juga selaras dengan pendekatan Kemenkominfo dalam mengomunikasikan satu narasi yang konsisten tentang pencegahan Covid-19 kepada seluruh masyarakat Indonesia di pelosok nusantara," lanjut Johnny.

Sebanyak 1.000 mesin pintar IoT itu disebarkan di lokasi strategis ritel, misalnya Alfamart, Alfamidi, dan Apotek Kimia Farma, serta berbagai toko lainnya. Menurut Johnny, mesin pintar berperan menjangkau online-to-offline (O2O) di area rawan Covid-19.

"Secara drastis mengurangi interaksi antara kasir dengan pengunjung lain ketika melakukan pembelian di toko ritel untuk kebutuhan sehari-hari, pembayaran listrik, pembelian obat, dan kegiatan pembelanjaan lainnya," jelas Johhny.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Tembus 1.114, RS di Jatim Overload

Mesin pintar Akses untuk Bangsa menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR). Setiap mesin pintar memiliki dua fitur utama untuk akses dan informasi.

Fitur akses membantu untuk mengurangi interaksi antara orang per orang di masa Covid-19 serta konsultasi dengan AI mengenai Covid-19. Adapun fitur informasi mencakup informasi chatbot Covid19.go.id, aplikasi Peduli Lindungi, dan aplikasi 10 Rumah Aman.

"Pengembangan ke depannya akan dapat digunakan untuk verifikasi data terkait seperti penerima donasi sembako, obat-obatan, dan informasi publik lainnya," ujar Johnny.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement