EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan belanja modal (capital expenditure/capex) terbaru pada tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun yang berasal dari kas internal perseroan. Alokasi anggaran capex tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi global Covid-19.
Adapun sebelumnya, pada awal tahun ini ketika arah dan strategi perseroan adalah pertumbuhan, capex yang disiapkan masih sekitar Rp 7,8 triliun. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan belanja modal tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat multi-tahun, lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Sejumlah proyek pengembangan tahun jamak (multiyears) tetap berjalan pada tahun ini, misalnya pembangunan area komersial, perkantoran dan hotel yakni bangunan terpadu (integrated building) di Bandara Soekarno-Hatta. Perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta juga dilanjutkan dan ditargetkan tuntas 2021 sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022,” katanya, Selasa (5/5).
Di samping belanja modal Rp 1,4 triliun yang berasal dari kas internal, pada tahun ini Angkasa Pura II juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis bersama mitra strategis. “Di situasi dan kondisi ini, kami juga mengejar pengembangan bandara bersama dengan mitra strategis sehingga dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Saat ini, PT Angkasa Pura II masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis.
“Melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini maka PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan berbagi beban dan risiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional,” ujar Muhammad Awaluddin.
Tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut, antara lain untuk pengembangan portofolio perusahaan dan akuisisi bandara baru. Pada tahun ini bandara-bandara di bawah PT Angkasa Pura II melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi Covid-19.
Penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas non-prioritas serta pembatasan capex.