Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Apple akan menerbitkan obligasi dengan harga rendah beberapa tahun ke depan, memanfaatkan langkah darurat Federal Reserve dalam menanggapi wabah corona.
Penawaran Apple menggambarkan cara perusahaan dengan peringkat kredit terbaik itu meningkatkan pengembalian para investor; dengan memanfaatkan utang murah yang disediakan lewat dukungan Fed kepada pasar kredit. Perlu diketahui, saham Apple hampir datar tahun ini, dilansir dari Reuters, Selasa (5/5/2020).
Apple sendiri menghimpun 8,5 miliar dolar AS dengan menjual empat obligasi berbeda dalam jangka waktu mulai dari tiga sampai 30 tahun. "Perusahaan menjual obligasi dua tahun (US$2 miliar) dan limat tahun (US$2,25 miliar) dengan kupon masing-masing 0,75% dan 1,125%," menurut data IFR Refinitiv.
Baca Juga: Terungkap!! Segini Prediksi Harga iPhone 12, Lebih Murah dari iPhone 11 Loh!
Kupon obligasi 10 tahun dan 30 tahun Apple merupakan yang terendah dalam daftar pembayaran perusahaan dalam beberapa tahun terakhir, masih berdasarkan data Refinitiv.
Dalam pengajuan peraturan, Apple menulis, "dana itu akan digunakan untuk tujuan umum perusahaan, termasuk pembelian kembali saham dan pembayaran dividen."
Selama kuartal IV 2019 hingga kuartal I 2020, Apple menghabiskan US$38,5 miliar untuk membeli kembali sahamnya (buyback).
Perlu diketahui, The Fed memangkas suku bunga hingga hampir menjadi nol pada Maret 2020 dan akan berperan sebagai pembeli pilihan terakhir di pasar obligasi tingkat investasi demi membantu perusahaan yang kekurangan modal mengakses pasar modal yang terguncang karena ketidakstabilan ekonomi akibat corona.
Sejumlah perusahaan yang membutuhkan dana itu ialah: Boeing Co, Marriott International Inc, dan Ford Motor. Begitu juga dengan Biogen Inc dan Anthem Inc.