Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Gudang Amazon milik orang terkaya dunia, Jeff Bezos kerap dikecam publik lantaran rawan jadi penularan virus corona di Amerika Serikat (AS). Bahkan total karyawan yang meninggal akibat virus corona sudah enam orang!
Yang terbaru, seorang karyawan Amazon yang bekerja di bagian gudang di New York meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Karyawan tersebut dikabarkan terakhir bekerja di Staten Island pada 5 April dan dikarantina pada 11 April.
Baca Juga: Gak Cukup Tambah 100 Ribu Pegawai, Amazon Rekrut Lagi 75 Ribu Pegawai Baru!
"Kami sangat sedih dengan hilangnya rekanan di situs kami di Staten Island, New York. Keluarga dan orang-orang yang dicintainya ada dalam pikiran kami, dan kami mendukung rekan-rekan sejawatnya" kata juru bicara Amazon, Kristen Kish.
Dilansir dari CNET di Jakarta, Jum'at (8/5/2020) Amazon mengatakan sudah melakukan pendekatan dengan keluarga karyawan serta menawarkan konseling dan bantuan kepada pekerja.
Kini sejumlah pekerja gudang Amazon telah dinyatakan positif virus corona dan setidaknya total sudah enam orang yang telah meninggal dunia.
Adapun karyawan yang meninggal yakni pekerja di gudang Amazon di Hawthorne dan Tracy, California. Lalu dua pegawai supermarket whole Foods yang dimiliki Amazon. Kemudian satu lagi di di Massachusetts, satu di Portland, Oregon dan terakhir yang terbaru di gudang New York.
Hingga kini Amazon masih mendapatkan kecaman keras dari banyak pihak, banyak dari pekerja Amazon takut bahwa gudang tempat mereka bekerja berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya virus corona. Mereka khawati pada akhirnya dapat menyebarkannya ke keluarga mereka dan pelanggan Amazon.
Meski demikian, raksasa e-commerce yang menjadikan Jeff Bezos orang terkaya dunia itu mengatakan sudah mewajibkan semua pekerjanya menggunakan masker. Masker adalah bagian dari serangkaian tindakan yang telah diambil Amazon atas nama melindungi pekerja, termasuk pemeriksaan suhu.