Jumat 08 May 2020 15:28 WIB

Semangka Barito Pasok Kebutuhan Ramadhan di Kalteng

Petani Semangka Barito mampu meraup pendapatan Rp 1 miliar per 10 Ha lahan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani Semangka Barito mampu meraup pendapatan Rp 1 miliar per 0,25 ha lahan
Foto: Kementan
Petani Semangka Barito mampu meraup pendapatan Rp 1 miliar per 0,25 ha lahan

EKBIS.CO,  BARITO SELATAN -- Sebagian kebutuhan semangka Provinsi Kalimantan Tengah selama Ramadhan dipasok petani di Desa Pamangka dari hasil panen seluas 10 hektar di Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan. Begitu pula kebutuhan melon provinsi, namun sebagian kecil saja lantaran luas panen hanya 0,25 hektar.

Petani semangka Desa Pamangka bakal meraup omzet Rp 1 miliar dari hasil panen belum lama ini, atas meningkatnya permintaan semangka selama Ramadhan. Estimasi omzet Rp 1 miliar mengacu pada produktifitas 250 kuintal semangka per hektar dikalikan luas lahan 10 hektar diperoleh 2.500 kuintal. Plus dikalikan tiap semangka senilai Rp 4.000.

Penyuluh pertanian Daili mengatakan petani semangka dan melon di wilayah binaannya bergabung pada kelompok tani (Poktan) Betang Karya Baru dan Rojo Tani yang membudidayakan semangka dan melon."Melon yang mereka budidayakan adalah varietas Action, oranye dan putih. Produktifitasnya 60 kuintal per hektar. Harga di tingkat petani kisaran Rp3 ribu hingga Rp4 ribu per kg," kata Daili melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian - Kementerian Pertanian RI (Pusluhtan BPPSDMP).

Sementara Perkiraan omzet petani Desa Pamangka dari panen melon sekitar Rp 6 juta dari hasil panen 15 kuintal dikalikan harga jual Rp 4 ribu per kg. Panen berlangsung tiga bulan setelah penanaman, yang buahnya manis dan segar sebagai makanan dan minuman untuk salad, jus dan rujak.

Sebagaimana diketahui, umur panen semangka sekitar 70 hingga 100 hari setelah penanaman. Lazimnya, jumlah buah berkisar dua hingga tiga buah setiap pohon [satu buah pada cabang pohon dan dua buah pada batang utama dari pohon] dengan berat buah sekitar enam hingga delapan kg per pohon.

Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Susilo Astuti H selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan kinerja petani semangka Barito Selatan sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian tidak boleh berhenti di tengah pandemi Covid-19.

Sementara Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan petani dan penyuluh untuk mematuhi Protokol Kesehatan. "Kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," ucap dia.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan. "Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement