EKBIS.CO, SURABAYA - Pertumbuhan kinerja sektor Teknologi Informasi (TI) di Jawa Timur yang telah dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, diakui pelaku usaha TI setempat karena didorong program kerja di rumah atau Work From Home (WFH) serta School From Home (SFH) atau pembelajaran di rumah.
General Manager Javadwipa Group Achmad Fauzi saat dikonfirmasi pada Rabu mengakui, saat ini pelaku usaha TI kewalahan menampung tingginya pemesanan pemasangan fiber optik dan jaringan daring. Bahkan, dirinya kekurangan tenaga kerja lapangan sehingga melakukan rekruitmen tenaga kerja lepas dalam waktu yang cepat dan dilatih secara singkat hanya sekitar tiga hari.
"Hal ini kemudian membuat kami yang bergerak di sektor IT ini agak kelabakan mencari tenaga kerja. Untuk melayani satu klien saja, kami kemarin sempat kekurangan 100 tenaga kerja pemasangan fiber optik. Karena WFH dan SFH, masyarakat akhirnya berbondong-bondong memasang Indihome sehingga kebutuhan pemasangan fiber optik harus dikebut," katanya kepada wartawan.
Fauzi mengaku sering dikeluhkan klien dan mereka ingin direspons dengan cepat agar puas dengan layanan yang didapatkan. Sementara pasca-Covid-19, pebisnis dituntut untuk melakukan efisiensi dan peningkatan mutu karyawan.
"Sektor IT harus siap memberikan servis yang prima, karena hampir semua konsumen bingung, terutama pada produk aplikasi. Minimal mudah diakses karena memang kondisinya tidak normal, " kata Fauzi yang menjabat Wakil Ketua Komite Tetap Usaha Telekomunikasi dan Data Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) Jatim tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan CEO PT Sukses Digital Marketing, Okky Tri Hutomo. Kondisi seperti ini umum terjadi dan dialami oleh sebagian besar industri IT saat ini.
"Ini sebenarnya menjadi peluang besar bagi tenaga kerja teknisi dadakan. Ke depan, terkait peningkatan keahlian tenaga teknisi ini bisa dikerjasamakan dengan Kadin Institute, lembaga pelatihan milik Kadin Jatim yang didedikasikan untuk membantu seluruh masyarakat, utamanya Jatim dalam meningkatkan skill tenaga kerja mereka," katanya.
Data BPS menunjukkan pertumbuhan Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi pada triwulan I/2020 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 9,77 persen, meningkat dibanding Triwulan I-2019 yang sebesar 6,40 persen. Sementara Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Jatim untuk sektor IT atas harga berlaku di Triwulan I/2020 mencapai Rp 28,204 triliun, naik dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 25,155 triliun.