EKBIS.CO, JAKARTA -- Mantan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan kepada pelaku bisnis untuk sebisa mungkin tidak melakukan pemberhentian karyawan atau layoff di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, memberhentikan karyawan merupakan pertimbangan paling terakhir.
"Kalau Anda ingin melakukan pemangkasan maka pangkas hal-hal lain terlebih dahulu selain sumber daya manusia. Menurut saya, kalau perlu jual gedung dibandingkan memberhentikan karyawan," ujar Jonan dalam seminar daring yang digelar Infobank di Jakarta, Jumat (15/5).
Daripada pelaku bisnis panik dengan mulai memberhentikan pegawai, mulai merumahkan orang, tidak menggaji atau menggaji mereka hanya separuhnya, lebih baik pelaku bisnis mempertahankan pegawai-pegawai yang berhasil. "Karena sekali kita memberhentikan karyawan kali ini, waktu (perekonomian) kembali itu belum tentu bisa kembali," katanya.
Dia mengimbau pelaku bisnis tidak panik dalam menghadapi Covid-19 karena kepanikan tidak menghasilkan apa-apa. Menurut Jonan, bisnisnya dan teamwork-nya atau kekompakannya yang harus dibentuk.
"Kalau kita coba mulai melakukan pemberhentian karyawan ini nanti dampak sosialnya akan besar sekali dan kita juga tidak mengharapkan ada dampak lain setelah corona ini berakhir atau pada saat pandemi tersebut sedang berlangsung," katanya.
Jonan mengatakan, tidak mungkin pengusaha menyelamatkan perusahaan tanpa menolong dan membantu lingkungan sekitarnya. Menurut dia, hal ini merupakan suatu perspektif yang sangat penting.
"Di kita sendiri harus berpartisipasi. Partisipasi cara yang terbaik adalah berusaha untuk tidak banyak penghentian karyawan atau PHK. Ini yang mestinya sekarang kita itu mulai membantu orang-orang yang sangat memerlukan di lingkungan kita dan sebagainya. Jadi, tidak hanya berharap kepada pemerintah semata," ujar mantan dirut PT KAI tersebut.
Selain itu, sosok yang pernah menjabat sebagai menteri perhubungan tersebut mengungkapkan bahwa dalam menghadapi new normal yang muncul pascapandemi Covid-19, pelaku usaha harus mulai melakukan perubahan. Ia menganjurkan kepada pengusaha untuk mulai berpikir membangun sesuatu yang baru, bukan bertahan dengan pola atau cara lama karena dunia diyakini akan berubah.
"Makanya kita harus menghadapi new normal. Kita harus berubah. Ini yang menurut saya penting sekali," kata Jonan.