Senin 18 May 2020 11:08 WIB

Rupiah Awal Pekan Diproyeksi Terus Menguat

Penguatan rupiah didorong penurunan penjualan ritel di AS.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Nilai tukar rupiah dalam pembukaan pasar pada Senin (18/5) terus menguat di bawah Rp 15 ribu sesuai proyeksi Bank Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO
Nilai tukar rupiah dalam pembukaan pasar pada Senin (18/5) terus menguat di bawah Rp 15 ribu sesuai proyeksi Bank Indonesia.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar rupiah dalam pembukaan pasar pada Senin (18/5) terus menguat di bawah Rp 15 ribu sesuai proyeksi Bank Indonesia. Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim menyampaikan indeks dolar menguat pada Senin pagi namun dalam penutupan pasar rupiah diproyeksi akan kembali menguat tipis.

"Dalam pembukaan pasar di hari rupiah dibuka melemah tetapi dalam penutupan pasar mata uang garuda akan kembali menguat tipis di rentang Rp 14.800-14.950," katanya.

Baca Juga

Sejumlah faktor teknikal yang mempengaruhi berasal dari eksternal dan internal. Pada sisi eksternal dipengaruhi oleh penjualan ritel Amerika Serikat yang mengalami penurunan bulan kedua berturut-turut pada bulan April.

Pandemi corona membuat orang Amerika tetap di rumah dan menempatkan ekonomi di jalur untuk kontraksi terbesar pada kuartal kedua sejak Depresi Hebat. Jatuhnya penjualan ritel yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat menambah hilangnya 20,5 juta pekerjaan bulan lalu.

Masyarakat yang telah mengajukan tunjangan juga meningkat menjadi 36,5 juta. Ini menggarisbawahi kemerosotan ekonomi yang semakin dalam. Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Rabu memperingatkan periode perpanjangan pertumbuhan yang lemah dan pendapatan yang stagnan.

Kedua, infeksi Covid-19 yang baru telah dicatat di negara-negara yang telah meringankan pembatasan sosial. Ini melemahkan optimisme investor sebelumnya bahwa ekonomi akan segera kembali normal. Total kasus di Jerman meningkat sebesar 913 menjadi 173.152 pada hari Kamis dan jumlah kematian meningkat 101 menjadi 7.824 setelah negara itu mengurangi lockdown.

Ketiga, negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier pada Jumat menyebut pembicaraan putaran ketiga dengan Inggris pada kemitraan baru telah mengecewakan. Pemerintah menegaskan kembali penolakannya untuk memperpanjang batas waktu periode transisi Brexit setelah Desember tahun ini.

Ini mengisyaratkan keengganannya untuk berkompromi dalam negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa dan mengatakan bahwa akan ada pemeriksaan perbatasan. Sementara dari sisi internal, ada kabar terbaru bahwa Kementrian BUMN akan kembali berkantor per 25 Mei 2020 berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020.

Ini mengindikasikan pemerintah merespons keinginan pasar untuk kembali melonggarkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Di luar prediksi yang seharusnya 1 juni 2020 baru akan di laksanakan PSBB.

Apa yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya Menteri BUMN dinilai menambah kepercayaan pasar. Walaupun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengantisipasi pergerakan Hari Raya Idul Fitri dengan mengeluarkan Pergub Nomor 47 Tahun 2020 untuk melakukan pembatasan antar wilayah.

Langkah ini mendapat kritik tajam baik oleh pemerintah mau pun masyarakat. Meskipun sejumlah pihak mendukung langkah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 tersebut hingga keluar daerah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement