Kamis 11 Jun 2020 08:21 WIB

LinkAja Resmi Tunjuk Dirut Baru

LinkAja Resmi Tunjuk Dirut Baru

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
LinkAja Resmi Tunjuk Dirut Baru. (FOTO: Media BUMN)
LinkAja Resmi Tunjuk Dirut Baru. (FOTO: Media BUMN)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemilik uang elektronik nasional LinkAja resmi menunjuk Haryati Lawidjaja sebagai Direktur Utama berdasarkan Surat Keputusan Pemegang Saham PT Finarya tertanggal 29 April 2020. Pengangkatan Haryati Lawidjaja dilakukan sejalan dengan strategi perusahaan dalam melanjutkan misi besar LinkAja untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan inklusi keuangan dan ekonomi di Indonesia.

Haryati Lawidjaja mengaku bahwa perjalanan LinkAja untuk dapat berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera melalui perekonomian yang mandiri dengan cara menciptakan inklusi keuangan dan ekonomi bukanlah perjalanan mudah atau pun singkat.

Baca Juga: LinkAja Hadirkan Ragam Kemudahan Pembayaran dan Donasi Meski #Dirumahaja

"Namun, saya optimistis. Dengan kerja sama dan dukungan antarpihak, seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bisa mendapatkan kemudahan akses ke berbagai produk keuangan. Semoga niat baik, komitmen, dan kerja keras dari seluruh anggota tim LinkAja dapat melahirkan inovasi dan beragam produk serta fitur layanan yang bisa menjadi berkat dan rahmat bagi bangsa Indonesia," ujar Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5/2020).

Dengan pengalaman yang ekstensif di industri digital teknologi dan finansial, Haryati berambisi memperkuat posisi LinkAja sebagai penyedia layanan uang elektronik nasional dengan ekosistem dan jaringan yang luas di seluruh Indonesia.

Berbagai langkah strategis untuk makin mengoptimalkan pemanfaatan uang elektronik di semua lapisan masyarakat demi mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang tinggi, maju, sejahtera, serta mandiri akan menjadi fokus utama yang diemban Haryati melalui LinkAja serta Layanan Syariah LinkAja sebagai uang elektronik berbasis syariah pertama di Indonesia.

Berangkat dari semangat tersebut, Haryati bersama seluruh talenta terbaik LinkAja berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas mitra kerja sama guna menghadirkan platform pembayaran dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

"Sebagai bagian dari upaya kami dalam memperluas akses layanan keuangan digital pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, LinkAja juga berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan talent digital nasional yang akan secara progresif menghadirkan solusi berarti bagi perkembangan ekonomi digital di Indonesia, sekaligus mendukung program prioritas pemerintah yang berfokus pada pembangunan kualitas sumber daya manusia," ujar Haryati.

Saat ini, LinkAja dapat digunakan di lebih dari 400 ribu merchant di seluruh Indonesia, 380 e-commerce, 350 pasar tradisional, jaringan ritel, institusi pendidikan, transportasi umum, hingga pembayaran dan pembelian pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS. LinkAja juga telah bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan digitalisasi pajak, retribusi daerah, hingga digitalisasi pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia.

Layanan Syariah LinkAja sebagai uang elektronik syariah pertama di Indonesia yang memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah syariah makin melengkapi ekosistem LinkAja yang holistik. Telah bekerja sama dengan lebih dari 240 lembaga dan institusi penyaluran ZISWAF dan 1000 kencleng digital masjid di lebih dari 270 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Layanan Syariah LinkAja menghadirkan beragam produk yang sesuai dengan akad syariah dengan tidak ada unsur maisyir (judi), gharar (ketidakjelasan), riba (tambahan), zalim, dan barang tidak halal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement