Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Awal bulan ini, Ninja Van menghimpun pendanaan senilai 279 juta dolar AS, investasi terbesar di Asia Tenggara tahun ini karena corona telah memukul ekonomi secara global.
CEO Ninja Van, Lai Chang Wen yakin bisnis inti logistik ekspresnya dapat membantu mengatasi kondisi apapun, termasuk krisis corona. Menerima investasi terbaru jadi salah satu langkah untuk mengatasi krisis.
"Model bisnis yang kuat didukung oleh pendiri dan tim manajemen dengan roadmap menuju kesuksesan adalah formula untuk mendapat pendanaan dari investor yang tepat," kata Lai, dikutip dari KrAsia, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga: Kenapa Netflix Dipajaki? Ini Loh Argumen Kemenkeu
Baca Juga: Setelah 13 Tahun, Miliarder Jack Ma Pilih Hengkang dari Dewan Direksi Raksasa Investasi Jepang
Berdiri pada 2014, Ninja Van kini beroperasi di enam pasar di Asia Tenggara, dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Perusahaan memiliki lebih dari 30 ribu tenaga kerja dan bermitra dengan 35 ribu pengirim dari e-commerce, FMCG, dan mitra penjual.
Dalam sehari, perusahaan mengklaim mengirim lebih dari satu juta paket. Lai menambahkan, "volume parsel kami menunjukkan volume pertumbuhan. Bahkan di usia keenam, kami telah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan 2-3 kali lipat."
Dengan modal baru, perusahaan itu berencana memperdalam bisnis ke sektor business-to-business (B2B) dan mendukung tuntutan logistik tradisional.
Asal tahu saja, Ninja Van mengaku sedang menciptakan layanan dengan nilai tambah untuk UMKM dan merek direct-to-customer (DTC) di Asia Tenggara, seperti layanan pengadaan escrow untuk impor barang.