Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Pembatasan ekspor teknologi yang Amerika Serikat (AS) lakukan ke China bakal berdampak besar terhadap industri teknologi global, bahkan bisa memicu ketegangan antara AS-China hingga merugikan kepentingan AS; menurut Huawei Technologies.
Keputusan Washington untuk membatasi ekspor komponen teknologi utama, seperti chip, kepada Huawei telah dikecam oleh Beijing. Bahkan, pemerintah China telah mengumumkan niat pembalasan--namun Ketua Bergilir Huawei, Guo Ping menahan diri untuk tak mengomentari hal itu.
"Bisnis kami akan terpengaruh secara signifikan. Mengingat perubahan dalam industri dalam setahun terakhir, kami sadar, kondisi saat ini tak menguntungkan siapapun. Jika ini terus terjadi, industri teknologi secara global akan terkena dampaknya," jelas Ping, dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga: Turuti Aturan Pembatasan Ekspor Teknologi ke China, Perusahaan Ini Setop Terima Order Huawei
Baca Juga: Tengok Penghasilan Youtube Bossman Mardigu, Bisa Sampai Rp367 Juta per Bulan!
Huawei masih mengkaji potensi terburuk dari pembatasan ekspor terbaru dan tak bisa memprediksi pukulannya terhadap pendapatan perusahaan.
Di sisi lain, rekan Ping, Richard Yu yang memimpin Bisnis Unit Konsumen Huawei terang-terangan menyebut pembatasan itu seabgai upaya AS melindungi dominasinya di sektor teknologi global. "Apa yang mereka bilang melindungi keamanan dunia maya nasional hanyalah alasan," kata Yu.
Yu juga mengunggah tautan ke artikel China dengan bagian tajuk yang menyatakan, 'Mengapa Amerika Ingin Membunuh Huawei?'.
Sementara itu, Juru Bicara Joe Kelly mengatakan, aturan pembatasan ekspor AS hanya akan merusak kepercayaan perusahaan global terhadap teknologi AS, bahkan merugikan rantai pasokan AS.