EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Amar Indonesia Tbk membukukan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Total aset perusahaan tercatat naik 85,9 persen dari Rp 1,8 triliun pada 2018 menjadi Rp 3,4 triliun pada 2019.
Amar Bank juga membukukan kenaikan laba bersih hingga empat kali lipat dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 61 miliar.
"Kinerja ini didorong utamanya oleh transformasi digital yang diterapkan Amar Bank terhadap produk Tunaiku dan adanya peningkatan pinjaman produktif Tunaiku," kata Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (5/6).
Melalui akses pembiayaan kredit yang didukung oleh transformasi digital, menurut Vishal, Tunaiku berperan dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menjangkau lebih dari 350 ribu nasabah dan lebih dari 100 ribu usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Di tahun yang sama, Amar Bank fokus meningkatkan inklusi keuangan dengan melayani nasabah UMKM. Adapun porsi kredit yang disalurkan kepada UMKM terhadap total kredit di tahun 2019 sebesar 31,82 persen, meningkat dari hanya 14,96 persen di 2018.
Secara total, Tunaiku, berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman sebesar 100 persen di 2019 atau lebih dari Rp 2 triliun. Penyaluran kredit ini utamanya untuk segmen masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh perbankan.
Dalam hal pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Amar Bank mencatatkan kenaikan sebesar 67 persen dengan total Rp 1,831 triliun. Menurut Vishal, peningkatan ini terbilang signifikan mengingat secara keseluruhan pertumbuhan total DPK bank umum konvensional per Desember 2019 menunjukkan peningkatan sebesar 6,54 persen.
"Hal ini menunjukkan kepercayaan publik yang semakin meningkat terhadap manajemen Amar Bank," tutur Vishal.
Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, lanjut Vishal, Amar Bank menyadari sejumlah tantangan yang muncul. Meski demikian, Amar Bank tetap optimistis untuk bertumbuh secara kinerja dan melanjutkan transformasi digital di kuartal ketiga.