Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk, baru-baru ini mengatakan sudah waktunya untuk memecah Amazon. Hal tersebut ia sampaikan melalui Twitter hingga meningkatkan persaingan dengan CEO Amazon, Jeff Bezos yang juga miliarder pemilik perusahaan luar angkasa, Blue Origin.
"Monopoli itu salah," cuit Musk di Twitter sambil menandai Bezos.
Sebagaimana dilansir dari South China Morning Post di Jakarta, Jum'at (5/6/2020) perusahaan ritel online Amazon adalah salah satu dari sejumlah perusahaan teknologi yang tengah diteliti oleh regulator federal dan pembuat undang-undang karena meningkatkan ukuran dan ruang lingkup bisnisnya.
Baca Juga: Pengangguran di AS Merajalela, Para Miliardernya Malah Makin Kaya Ribuan Triliun Rupiah!
Postingan Musk muncul sebagai tanggapan atas tweet dari seorang penulis, yang mengatakan dalam bukunya berjudul Unreported Truths About COVID-19 and The Lockdown telah dihapus dari divisi penerbitan Kindle Amazon karena melanggar pedoman yang tidak ditentukan.
Seorang juru bicara Amazon mengatakan buku itu dihapus karena error dan sedang dipulihkan. "Kami telah memberi tahu penulis," katanya dalam email.
Tahun lalu, seorang eksekutif Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) mengatakan perusahaan Bezos, Blue Origin Federation berada di belakang dalam upaya membangun konstelasi satelit. Musk adalah pendiri dan kepala eksekutif SpaceX, yang meluncurkan satelit Starlink-nya ke luar angkasa tahun lalu.
Dengan lebih dari 35 juta pengikut, Musk adalah pengguna Twitter yang produktif. Dia bahkan tak peduli atas kritik yang menimpanya, mulai dari menyepelekan wabah virus corona hingga harga saham pembuat mobil listrik Tesla-nya sendiri.