EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menyatakan, wabah Covid-19 tidak terlalu berdampak ke Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Sebab, industri tersebut masih berjalan cukup baik.
Pada Mei 2020, KBI membukukan total transaksi PBK sebanyak 3.287.455,1 lot. Jumlah itu meningkat 31,8 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebanyak 2.494.169,7 lot.
Sementara, transaksi pasar fisik timah murni batangan sempat turun pada Maret 2020 menjadi 920 lot, sebelumnya pada Februari mencapai 1.488 lot. Penurunan berlanjut ke April menjadi 840 lot, namun pada Mei mulai naik 5,47 persen menjadi 886 lot.
"Industri perdagangan berjangka komoditas alhamdulillah tetap berjalan. Overall masih cukup baik," ujar Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi dalam diskusi virtual pada Senin (8/6).
Ia menjelaskan, kenaikan transaksi PBK didorong oleh volatilitas harga komoditas. "Kalau kita perhatikan, Mei kemarin bond sangat luar biasa, oil juga juga luar biasa. Jadi transaksi di PBK industri beda di pasar saham atau obligasi, di kita itu waktu investor bisa beli dulu atau jual, positioning pricing komoditas nggak terlalu pengaruhi, posisi dia tergantung perhitungan seperti apa," jelasnya.
Selain itu, lanjut Fajar, beberapa waktu lalu pasar sempat turun, sehingga ada pengalihan investasi para investor. "Ini juga yang drive peningkatan transaksi PBK," tuturnya.
Menurut dia, industri PBK ke depan akan tetap berjalan baik. "Kami optimistis nggak ada revisi target insya Allah tetap seperti rancangan kerja. Target kami masih sama, on track. Kami confidence masih bisa tumbuh overall di masa pandemi, semoga bertahan ke depannya," jelas Fajar.
Sebelumnya KBI menyampaikan kuartal I 2020, terjadi pertumbuhan volume transaksi Kontrak Berjangka Derivatif sebesar 40 persen dibandingkan kuartal I 2019. Volume transaksi Kontrak Berjangka pada kuartal I tahun ini sebesar 2.205.468,2 lot, sedangkan kuartal I 2019 volume transaksi sebesar 1.572.079,9 lot.