Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Perusahaan milik orang terkaya dunia (Jeff Bezos), Amazon melarang para aparat Amerika Serikat (AS) memanfaatkan teknologinya. Ada apa?
Kepolisian AS tak boleh menggunakan teknologi pengenalan wajah bernama Rekognition itu selama setahun ke depan, menurut keterangan resmi perusahaan, Kamis (11/6/2020).
Lewat moratorium setahun itu, Amazon berharap pemerintah dapat menyiapkan aturan yang kuat. "Kami harap moratorium setahun ini memberi Kongres waktu yang cukup untuk menerapkan aturan yang tepat. Kami siap membantu bila diminta," kata Amazon lagi.
Baca Juga: Amazon Dinilai Bakal Hancur Karena Dukung BLM, Orang Terkaya Dunia: Saya Tak Keberatan . . . .
Baca Juga: Apa Kabar Bisnis Gojek di Singapura?
Akan tetapi, penggunaan Rekognition untuk menyelamatkan orang hilang dan korban perdagangan manusia masih Amazon izinkan.
Keputusan itu Amazon ambil tak lama setelah aksi protes terhadap kematian George Floyd di AS terjadi; membangkitkan kecemasan terhadap pemanfaatan teknologi pengenalan wajah oleh aparat.