EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pembayaran klaim di industri asuransi umum pada kuartal-I 2020 mencapai Rp 8,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat 4,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year /yoy) yang sebesar Rp 8,4 triliun.
Kontribusi klaim asuransi umum masih didominasi oleh lini bisnis kendaraan bermotor serta properti masing-masing sebesar Rp 2 triliun dan Rp 1,7 triliun. Kemudian selanjutnya dikontribusukan oleh lini bisnis Asuransi Kredit dan Personal Accident sebesar Rp 1,6 triliun dan Rp 1,4 triliun.
"Penurunan klaim hanya terjadi pada lini usaha asuransi Energi sebesar 2,6 persen, Asuransi Surety 0,6 persen, dan Asuransi Aneka 2,0 persen," kata Wakil ketua bidang statistik dan penelitian AAUI, Trinita Situmeang, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (12/6).
Menurut Trinita, kontribusi klaim tersebut sejalan dengan pangsa pasar terbesar industri asuransi umum. Pangsa pasar industri ini selalu didominasi oleh lini bisnis Kendaraan Bermotor dan Harta Benda yang saat ini proporsinya mencapai 47,4 persen dari total lini bisnis.
Meski demikian, pertumbuhan pembayaran klaim terbesar secara tahunan (yoy) berasal dari lini bisnis Aviation & Satelite sebesar 290,8 persen. Pada kuartal-I 2019, klaim lini bisnis lini bisnis tersebut hanya sebesar Rp 53,61 miliar. Namun pada kuartal-I 2020 meningkat sebesar Rp 155,87 miliar menjadi Rp 209,48 miliar.
Menurut Trinita, salah satu penyebab peningkatan pertumbuhan ini yaitu untuk membayar klaim satelit yang gagal mengorbit di China beberapa waktu lalu. "Memang terjadi juga klaim satelit pada tahun ini yang tidak jadi orbit di China," kata Trinita.