Senin 15 Jun 2020 15:05 WIB

Dalam Sebulan Lebih dari 40.000 Produk UMKM Baru Bergabung

Antusiasme masyarakat untuk beralih ke belanja online meningkat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Hiru Muhammad
Bukalapak menjaring 1.000 mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggunakan teknoloqi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital. Uji coba telah dilakukan selama dua bulan.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Bukalapak menjaring 1.000 mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggunakan teknoloqi Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran digital. Uji coba telah dilakukan selama dua bulan.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan E-commerce Bukalapak mencatatkan kenaikan kunjungan konsumen ke platform sekaligus bertambahnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergabung dengan Bukalapak. Hal itu dinilai sebagai dampak dari gerakan Bangga Buatan Indonesia yang digencarkan sejak 14 Mei 2020.

VP of Merchant Bukalapak, Kurnia Rosyada, mengatakan, antusiasme yang tinggi datang dengan tercatatnya lebih dari 40.000 jenis produk yang dipasarkan. Selain itu, terdapat ratusan UMKM baru yang bergabung sejak gerakan tersebut dilincurkan.

Kurnia mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, harus diakui bahwa antusiasme masyarakat untuk beralih ke belanja online meningkat. Terutama untuk produk fesyen dan alat rumah tangga."Kami cukup beruntung menjadi salah satu tujuan platform belanja," kata Kurnia dalam keterangan resmi Senin (15/6).

Dari kenaikan itu, secara keseluruhan perusahaan memperoleh pertumbuhan signifikan sekitar 15-20 persen. Meski di sisi lain bisnis beberapa pedagang di Bukalapak mengalami penurunan. "Untuk itu kami melihat peluang ini dan menggandeng UMKM di Indonesia agar bisa memanfaatkan peluang yang ada," kata dia.

Lewat kampanye Bangga Buatan Indonesia, pihaknya optimistis bisa menjaga iklim usaha para UMKM dan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memasarkan produk-produk asli Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement