EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Investasi Schroders Indonesia Irwanti menilai para pelaku pasar global saat ini lebih bereaksi terhadap berita terkait pembukaan kembali (reopening) ekonomi dan pengembangan vaksin untuk Covid-19, dibandingkan jumlah kasus positif dari pandemi tersebut.
"Pasar sudah mengabaikan jumlah kasus yang meningkat, yang sudah mencapai delapan juta kasus lebih. Pasar tidak bereaksi lagi terhadap penambahan kasus. Pasar bereaksi terhadap, satu, reopening ekonomi dan dua, terkait vaksin," ujar Irwanti dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Rabu (17/6).
Menurut Irwanti, pasar saham saat ini memang tengah volatile, namun bergerak mengikuti berita terkait Covid-19 terutama soal pengembangan vaksin dan pembukaan kembali kegiatan ekonomi.
"Jadi, setiap kali ada berita reopening, berita vaksin, pasar menikmati itu. Namun jika ada berita penambahan infeksi Covid-19, pasar kelihatan sudah mengabaikan jumlahnya," ujar Irwanti.
Menurut Irwanti, meskipun jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat, indeks bursa saham global terlihat bergerak melandai atau bahkan naik.
Indeks S&P 500 misalnya, sejak Mei terlihat bergerak relatif datar. Sedangkan Nasdaq justru bergerak naik. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung bergerak flat.
Berdasarkan data Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia mencapai 8,29 juta kasus. Sebanyak 4,34 juta orang sembuh dan 446.667 orang meninggal dunia.
Sedangkan di Indonesia, hari ini terdapat penambahan sebanyak 1.031 orang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga akumulasi kasus positif di Indonesia sebanyak 41.431 orang dan akumulasi total pasien yang pulih kembali adalah 16.423 orang.
Sementara jumlah kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 45 jiwa per Rabu ini hingga total sebanyak 2.276 meninggal dunia dari pasien positif akibat virus bernama resmi SARS-CoV-2 di Indonesia.