Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Salah satu investor Gojek, JD.com, melakukan listing kedua di Bursa Hong Kong. Harga penutupan saham perusahaan itu pun lebih tinggi 3,5% pada hari pertama perdagangan.
JD.com menetapkan harga 226 dolar Hong Kong per saham pada proses listing sekunder tersebut. Pada pembukaan, harganya ada di angka 239 dolar Hong Kong dan ditutup seharga 234 dolar Hong Kong per Rabu (17/6/2020).
Proses listing itu terjadi di tengah menegangnya Amerika Serikat (AS)-China, berpotensi berdampak terhadap perusahaan asing yang terdaftar di Wall Street, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga: Takut Disadap oleh China, Amerika Niat Tolak Proyek Kabel Bawah Laut Senilai Jutaan Dolar!!
Bahkan, kini UU untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan asing dan juga mengancam terjadinya delisting bagi sejumlah perusahaan di AS.
Di sisi lain, Bursa Hong Kong juga telah melakukan sejumlah reformasi untuk menarik minat bisnis teknologi. "Ada aliran sehat dari perusahaan-perusahaan China yang melakukan listing di Hong Kong," ujar Chief Executive Officer Hong Kong Exchanges and Clearing.
JD.com sendiri menerbitkan 133.000.000 saham Kelas A baru sebagai bagian dari penawaran di Hong Kong. Artinya, hasil kotor dari listing sekunder itu akan berkisar di angka 30,05 miliar dolar Hong Kong (sekitar Rp54,8 T).
Nantinya, dana itu akan perusahaan investasikan untuk teknologi berbasis rantai pasokan utama guna meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional.