Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Gubernur DKI Anies Baswedan lebih terkenal daripada Gubernur Jawa Barat dan Jawa Tengah, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo; berdasarkan data perusahaan analisis media sosial (medsos) Drone Emprit dan Kernels Indonesia. Akan tetapi, Anies kalah dari segi tingkat disukai (favorabilitas).
Analisis menggunakan Big Data dengan sumber pemberitaan media daring, serta informasi dari Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube menunjukkan, Anies jadi gubernur terpopuler (64%), disusul Ganjar (19%), dan Kang Emil (17%).
Namun dari segi tingkat kesukaan yang diukur dengan sentimen positif–sentimen negatif, Anies kalah dari dua nama lainnya. "Anies Baswedan paling rendah level disukainya dibanding kedua gubernur di atas," tulis Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, dilansir Kamis (18/6/2020).
Populer vs Disukai
Grafik popularitas vs favorabilitas ini menempatkan @aniesbaswedan berada di jauh di kanan meninggalkan @ridwankamil dan @ganjarpranowo yang berdekatan di kiri.
Namun @aniesbaswedan paling rendah level disukainya dibanding kedua gubernur di atas. pic.twitter.com/JJXOjhLzMo
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) June 17, 2020
Baca Juga: Apa Itu Adware?
Baca Juga: Cara Ganti Nomor Telepon WhatsApp di Android dan iPhone
Tingkat favorabilitas Ridwan Kamil paling tinggi (54%) daripada milik Ganjar Pranowo (53%) dan Anies Baswedan (31%). Dari data itu dapat disimpulkan, popularitas bukan satu-satunya ukuran yang menguatkan nama para politikus.
Dalam grafik popularitas vs favorabilitas, siapa yang berada di titik paling kanan dan paling atas memiliki peluang besar untuk: dipilih.
Namun itu bukan satu-satunya ukuran. Karena artis yang sangat terkenal, sangat disukai, belum tentu akan dipilih untuk jadi presiden.
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) June 17, 2020
Ismail menuliskan, "namun itu bukan satu-satunya ukuran. Karena artis yang sangat terkenal, sangat disukai, belum tentu akan dipilih untuk jadi presiden."
Lebih lanjut, Ismail pun menjelaskan meninjau keterkenalan tiga tokoh itu dengan analisis jaringan sosial (SNA). Hasilnya, Anies memiliki dua kelompok besar: Pro Anies dan Kontra Anies. Artinya, gubernur DKI itu tak cuma memiliki basis pendukung besar, tetapi juga serangan secara masif.
Sementara itu, Ridwan Kamil memiliki basis pengikut yang besar, hampir tak ada kontra. Namun, pengikut lebih sering membagikan ulang cuitan Kang Emil secara pasif; tidak aktif promosi.
Bagaimana dengan Ganjar? Ia memiliki klusternya mayoritas pro dan minim kontra. Ada pula akun yang aktif membicarakan soal Ganjar.
Dari ketiga analisis SNA itu, Ismail menyimpulkan, "tingkat favorabilitas Anies jatuh karena lawan, sedangkan RK dan Ganjar tak ada halangan."
Dari 3 peta SNA di atas, tampak jelas bagaimana kedua variabel terbentuk.
Popularitas:
- @aniesbaswedan dari pendukung dan lawan
- @ridwankamil dari follower
- @ganjarpranowo dari follower dan pendukung
Favorabilitas:
- Anies jatuh karena lawan
- RK & Ganjar tak ada halangan
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) June 17, 2020
SNA GABUNGAN 3 GUBERNUR
RK DI TENGAH GANJAR DAN ANIES
Bagaimana kalau audiens semua tokoh digabungkan dalam satu peta? Hasilnya menarik.
Audiens @aniesbaswedan dan @ganjarpranowo yang paling tidak beririsan, paling berjauhan. Sementara @ridwankamil menjadi juru tengahnya. pic.twitter.com/0khoy5rpjb
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) June 17, 2020
Selain itu, sebagian audiens Ridwan Kamil terdiri dari audiens Anies Baswedan dan sebagian lainnya merupakan audiens Ganjar Pranowo. Sementara itu, Anies Baswedan memiliki kluster sendiri yang juga sangat besar ada di dalam kluster Ganjar Pranowo.
"Kalau dihubungkan dengan SNA ANies, audiens Anies dalam kluster Ganjar ini adalah audiens yang kontra, sentimen negatif, yang menyerang Anies," tulisnya lagi.