Sabtu 20 Jun 2020 20:44 WIB

Pegawai Mark Zuckerberg Tuntut Perangi Rasisme Sistemik

Pegawai Mark Zuckerberg Tuntut Perangi Rasisme Sistemik

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kena Kritik Lagi! Pegawai Mark Zuckerberg Tuntut Perangi Rasisme Sistemik!. (FOTO: Reuters/Charles Platiau)
Kena Kritik Lagi! Pegawai Mark Zuckerberg Tuntut Perangi Rasisme Sistemik!. (FOTO: Reuters/Charles Platiau)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Karyawan Mark Zuckerberg di Chan Zuckerberg Initiative, yayasan filantropi yang dikelola dan didanai oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan baru aja menandatangani surat yang menuntut perubahan signifikan dalam organisasi yang ditujukan untuk memerangi rasisme sistemik.

Sebagaimana dilansir dari Business Insider di Jakarta, Jum'at (19/6/2020) dokumen publik yang ditandatangani oleh 74 karyawan dan dikirim ke kepemimpinan. Suart tersebut menyerukan Chan Zuckerberg Initiative untuk berkomitmen pada 12 perubahan.

Baca Juga: Buntut Politik AS Memanas, Mark Zuckerberg Izinkan Pengguna Facebook Matikan Iklan Politik

Salah satunya adalah meningkatkan jumlah pemimpin kulit hitam di organisasi dan membentuk dewan penasehat orang-orang dari latar belakang yang terpinggirkan untuk membantu mengevaluasi prioritas filantropisnya.

"Misi kami adalah membantu membangun masa depan yang lebih baik untuk semua orang dan sementara keadilan rasial sudah menjadi fokus dari beberapa pekerjaan kami," ujar Raymonde Charles, juru bicara tim pendidikan yayasan, mengatakan kepada Business Insider.

"Kami berkomitmen untuk memperluas lebih dari ini upaya dan berharap untuk mengembangkan fokus ini dengan karyawan CZI di semua tingkatan organisasi."

Sebelumnya 140 ilmuwan yang didanai Mark Zuckerberg juga telah melakukan kritik atas kebijakan moderasi konten Facebook dan penolakannya untuk mengambil tindakan terhadap posting kontroversial Presiden Donald Trump .

"Penyebaran informasi yang salah yang disengaja dan bahasa yang memecah belah secara langsung bertentangan dengan tujuan ini, dan oleh karena itu kami sangat prihatin dengan sikap yang diambil Facebook," tulis para ilmuwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement