EKBIS.CO, JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi padi naik menjadi 63,5 juta ton. Demi bisa mencapai target itu, Kementan mengharapkan adanya penambahan anggaran Rp 10 triliun dari pagu indikatir anggaran 2021 sebesar Rp 18,4 triliun.
"Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Indikatif, Kementan ditargetkan untuk memenuhi sasaran produksi komoditas strategis 2021, di antaranya padi sebesar 63,5 juta ton," kata Syahrul dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (22/6).
Syahrul mengatakan, untuk mencapai target-target produksi tahun depan, Kementan telah merumuskan lima program utama. Di antaranya yakni program dukungan manajemen; program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas; program nilai tambah dan daya saing industri; riset dan inovasi iptek, serta program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Dari pagu anggaran yang diperoleh sebesar Rp 18,4 triliun, alokasi terbesar diarahkan pada program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp 10,53 triliun. Di dalamnya, terdapat target peningkatan sasaran produksi komoditas. Meski demikian, Syahrul menilai pagu tersebut kurang memadai untuk mencapai target-target tahun depan.
"Pagu indikatif yang dialokasikan kepada Kementan nampaknya masih jauh dari memadai, oleh karena itu kami mengusulkan tambahan Rp 10 triliun dan mohon dukungan pimpinan dan para anggota Komisi IV," katanya.
Selain padi, Kementan juga telah menetapkan peningkatan target produksi komoditas lain seperti jagung menjadi 26 juta ton, kedelai 480 ribu ton, serta daging sapi/kerbau 463 ribu ton. Kementan juga telah merancang target produksi pangan pokok lainnya seperti bawang merah sebeaar 1,74 juta ton, serta aneka cabai 1,45 juta ton.
Ia menegaskan, peningkatan produksi mesti dilakukan. Pasalnya, pembangunan pangan di Indonesia dan global akan menghadapi tantangan yang makin berat, termasuk dalam penyediaan pangan.
Sebagaimana diketahui, tahun 2020 ini produksi padi ditargetkan mencapai 59,15 juta ton atau naik dari produksi 2019 sebesar 54,6 juta ton. Target itu dinilai bisa dikejar meski Kementan baru saja mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 7 triliun, dari semula Rp 21 triliun menjadi hanya Rp 14 triliun.
Pada tahun depan terdapat tujuh prioritas nasional yang telah dicanangkan pemerintah. Adapun, yang dilakukan oleh Kementan akan berkontribusi pada prioritas pertama yakni memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan.
Syahrul menjabarkan, dari prioritas nasional pertama tersebut, terdapat delapan program prioritas. Kementan bertugas pada tiga program prioritas di antaranya peningkatan kuantitas ketersediaan air, peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan, serta peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi di sektor riil dan industrialisasi.