Selasa 23 Jun 2020 01:30 WIB

Pemerintah akan Buka Wisata Alam Berisiko Rendah Covid-19

Pemerintah telah mengesahkan protokol kesehatan di fasilitas umum.

Red: Friska Yolandha
Pengunjung berada di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Senin (22/6). Meski telah dibuka untuk wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan, kawasan wisata tersebut sepi pengunjung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung berada di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Putih, Kabupaten Bandung, Senin (22/6). Meski telah dibuka untuk wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan, kawasan wisata tersebut sepi pengunjung. Foto: Abdan Syakura/Republika

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah berencana membuka wisata alam yang berisiko rendah penularan Covid-19. Wisata yang dibuka di wilayah zona hijau Covid-19.

"Banyak pelaku sektor pariwisata yang sangat menanti kebijakan ini karena selama tiga bulan terakhir mereka sangat terdampak," kata dia saat konferensi video di Jakarta, Senin (22/6).

Baca Juga

Protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang diusulkan serta disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.

"Diharapkan ini dapat menjadi acuan oleh semua pihak dalam rencana pembukaan pariwisata dan wisata alam," ujar dia.

Kesiapan pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat secara umum dinilai penting sekali di samping kondisi Covid-19 di setiap daerah yang juga harus sudah kondusif, ujar dia.

Sejauh ini, Wishnutama melihat persiapan protokol kesehatan di Bali dan Banyuwangi sudah berjalan baik. Diharapkan daerah-daerah lain juga melakukan hal yang sama sebelum membuka sektor pariwisata dan wisata alam di tengah normal baru.

Ia mengatakan pariwisata merupakan sektor yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional dalam memberikan rasa aman, sehat dan nyaman. Oleh sebab itu, kepercayaan harus segera dibangun lagi agar pariwisata segera bangkit.

"Jangan sampai dalam pelaksanaannya nanti malah ada peningkatan kasus baru," ujarnya.

Apabila pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat umum tidak hati-hati dalam membuka pariwisata dan wisata alam saat normal baru, dampak ekonominya bisa jauh lebih buruk.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement