EKBIS.CO, NEW YORK -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, memperkirakan sebanyak 34 bank terbesar di negaranya akan mengalami kerugian secara kolektif hingga 700 miliar dolar AS. Kerugian itu utamanya disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Untuk memperkuat permodalan menjelang masa resesi, The Fed memerintahkan bank-bank tersebut untuk menunda pembelian kembali (buyback) saham. The Fed juga meminta mereka menunda pembayaran dividen hingga 30 September.
"Dewan berupaya mempertahankan tingkat modal yang tinggi dalam sistem perbankan AS agar bank-bank kuat menghadapi ketidakpastian di masa depan," kata Wakil Ketua Federal Reserve Randal Quarles, di sebuah pernyataan dikutip AP News, Jumat (26/6).
Langkah ini dilakukan setelah bank sentral meluncurkan hasil stress test terbarunya. Stress test tersebut dibuat untuk mengukur ketahanan bank-bank terbesar di negara itu.
Biasanya parameter pengujian Fed bersifat hipotetis, seperti krisis utang internasional atau tingkat resesi. Namun tahun ini, The Fed mendasarkan tesnya pada skenario yang sangat nyata dan berkelanjutan disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Dalam skenario terburuk, tingkat pengangguran AS yang berada diposisi 13,3 persen pada bulan Mei akan memuncak menjadi 19,5 persen. Ekonomi AS juga diperkirakan akan mengalami kontraksi hingga 37,5 persen secara tahunan.
Kondisi tersebut akan sangat berdampak kepada permodalan perbankan. Meski masih dapat bertahan dengan minimum modal yang dimiliki, perbankan besar itu akan tetap memgalami kerugian yang besar.
The Fed mengatakan telah mengambil tindakan untuk memastikan bank-bank besar tetap bisa bertahan dalam menghadapi pandemi. Termasuk menghentikan bank-bank dari buyback saham mereka setidaknya sampai 30 September.
The Fed juga melarang bank-bank besar meningkatkan dividen mereka. Bank selanjutnya akan diminta membayarkan dividen sesuai dengan pendapatan terbaru. Setiap bank juga akan diminta untuk meninjau kembali rencana permodalan jangka panjangnya.