Penyedia layanan komputasi awan milik Grup Alibaba, Alibaba Cloud, akan meluncurkan data center ketiganya di Indonesia awal tahun depan. Langkah ini diambil untuk menjawab permintaan yang terus bertambah dari pelanggan di Indonesia, di mana banyak dari mereka yang meningkatkan adopsi cloud dan dengan cepat mengembangkan strategi transformasi digital.
Sebelumnya, Alibaba Cloud Indonesia membangun data center pertamanya tahun 2018, dan data center kedua pada 2019. Setelah data center ketiga didirikan, Alibaba Cloud akan memiliki 64 zona ketersediaan di 21 wilayah di seluruh dunia.
Alibaba Cloud juga mengungkapkan rencananya untuk membangun pusat scrubbing data pertama di Indonesia, guna membantu pelanggan Indonesia terutama pelanggan di sektor keuangan dan game. Hal ini dilakukan untuk melindungi dari serangan siber.
“Melalui kesempatan ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada Alibaba Cloud atas dimulainya pembangunan Availibility Zone dan Data Scrubbing Center di Indonesia, yang diharapkan dapat diresmikan pada awal tahun 2021,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate dalam keterangan resmi, Kamis (02/06/2020).
Menteri Johnny melihat bahwa inisiatif ini dapat menjadi upaya percepatan transformasi digital di Indonesia. Ia pun berharap proses pengelolaan data nantinya dapat dilakukan selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan data Pemerintah Indonesia, yakni prinsip yang sah secara hukum, patut, dan transparan.
“Dengan keberadaan tiga data center di Indonesia, Alibaba Cloud memimpin dalam praktik industri. Kami berupaya keras untuk dapat menyediakan infrastruktur cloud tepercaya, aman, dan berkinerja tinggi dan tetap mematuhi peraturan lokal, termasuk persyaratan ketat dari sektor keuangan,” kata Leon Chen, Country Manager Alibaba Cloud Indonesia.
Menurut Leon, tiga data center Alibaba Cloud akan memastikan kemudahah akses dan memperkuat kemampuan pemulihan bencana, yang memungkinkan pelanggan untuk mendistribusikan beban kerja yang sangat penting ke berbagai zona ketersediaan.
Hal ini dinilai sangat penting karena semakin banyak bisnis termasuk perusahaan tradisional seperti bank, yang memindahkan infrastruktur TI mereka ke cloud setelah masa pandemi.
Data center baru juga akan memperkaya penawaran Alibaba Cloud untuk pelanggan lokal, menyediakan rangkaian produk dan layanan cloud yang komprehensif dari database, keamanan, jaringan ke pembelajaran mesin dan analisis data.
"Kami berupaya untuk terus memperluas produk-produk unggulan kami dan layanan inovatif untuk memenuhi beragam permintaan dari pelanggan kami di berbagai sektor, seperti e-commerce, keuangan, media online, pendidikan dan game," tambah Leon.
Sementara itu, pembukaan pusat scrubbing data pertama di Indonesia, yang diperkirakan akan selesai pada awal 2021, kata Leon, akan membantu mendeteksi, menganalisis, dan menghapus volume traffic yang besar dan berbahaya tingkat Tbps untuk mempertahankan serangan DDoS (Distributed Denial of Service), terutama untuk bisnis yang bergerak di sektor keuangan dan game yang biasanya menjadi target serangan cyber.
Menurutnya, layanan Anti-DDoS Alibaba Cloud yang digunakan pada pusat scrubbing data didistribusikan secara global, sehingga dapat secara otomatis mengurangi serangan dan memperkuat keamanan aplikasi pelanggan, dan secara signifikan mengurangi ancaman serangan berbahaya.
"Serangan cyber seperti DDoS telah tumbuh dalam intensitas dan teknologi, terutama di saat lebih banyak bisnis yang mengalihkan infrastruktur TI mereka ke cloud," ujar Leon.
Sejak melayani pasar di tahun 2016, Alibaba Cloud Indonesia telah memperkenalkan teknologi yang telah terbukti dalam ekosistem Alibaba untuk melayani beragam pelanggan Indonesia, termasuk yang bisnis yang bergerak pada sektor e-commerce, keuangan, logistik, game, pendidikan dan media.
Pada bulan Januari 2020, Alibaba Cloud mengumumkan peluncuran 'Program Aliansi Mitra', sebuah inisiatif bersama mitra ekosistem lokal untuk mempromosikan adopsi cloud dan penggunaan data intelijen untuk bisnis pada berbagai ukuran dan jenis. Alibaba Cloud juga bermitra dengan universitas, inkubator, dan lembaga pelatihan untuk mendukung pengembangan bakat digital di Indonesia.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id